Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perusahaan Apa Pun yang Sukses Hari Ini adalah Software Company

17 Desember 2022   07:29 Diperbarui: 17 Desember 2022   07:45 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image:  Perusahaan Apa Pun yang Sukses Hari Ini Adalah Software Company (File by Merza Gamal)

Lebih dari sepuluh tahun yang lalu, Marc Andreessen (dalam Wall Street Jounal, 20 Agustus 2011) mengatakan bahwa "software sedang memakan dunia". Namun, hari ini yang kita rasakan bukan lagi memakan, tetapi software adalah dunia. Industri software (perangkat lunak) terus tumbuh secara masif. Dan, semakin banyak perusahaan tradisional yang menyadari bahwa untuk bersaing dan tumbuh di dunia digital, mereka harus berpenampilan, berpikir, dan bertindak seperti perusahaan perangkat lunak itu sendiri.

Sesuai dengan hasil penelitian McKinsey pada Juni 2022, hampir 70 persen dari pelaku ekonomi teratas menggunakan perangkat lunak mereka sendiri untuk membedakan diri mereka dari pesaing mereka.  Sepertiga dari mereka yang berkinerja terbaik memonetisasi perangkat lunak secara langsung. Sementara kompetitor mereka hanya 50 persen menggunakan software sendiri.

Secara umum, perusahaan mungkin sudah menerima pentingnya perangkat lunak, namun   mereka masih cenderung memandang perangkat lunak sebagai kemampuan yang dapat mereka gunakan pada software lama yang sudah ada. Penelitian menunjukkan bahwa hampir dua pertiga perusahaan telah berinvestasi dalam perangkat lunak sebagai layanan atau perangkat lunak komersial modern. Namun investasi saja tidak membuat bisnis mereka berhasil sebagai software company. Menjalankan bisnis berbasis software memerlukan perubahan mendasar dengan keahlian, praktik, kepemimpinan, dan struktur organisasi yang berbeda.

Perusahaan dalam  bidang apa pun yang berevolusi sebagai software company  terjadi karena tiga perubahan mendasar.

Pertama, adopsi produk digital yang dipercepat mendorong upaya untuk menyematkan perangkat lunak ke dalam produk dan pengalaman pembelian melalui segala hal mulai dari personalisasi hingga pengiriman omnichannel yang lancar.  

Kedua, lebih banyak values dalam lebih banyak produk dan layanan pada lebih banyak industri berasal dari perangkat lunak. Misalnya, rata-rata perusahaan industri mengharapkan bagian pendapatannya dari perangkat lunak menjadi dua kali lipat selama tiga tahun ke depan.

Ketiga, pertumbuhan komputasi awan (i-cloud), platform sebagai layanan, alat kode rendah dan tanpa kode, serta bantuan pemrograman berbasis Artificial Itelligence (AI) memberikan kekuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke tangan miliaran pekerja.

Perusahaan nonteknis software baru menghasilkan kurang dari 7 persen dari semua pendapatan perangkat lunak di dunia. Jadi, masih sangat besar peluang  yang bisa diperoleh oleh perusahaan nonteknis. Walau baru t%, namun bukan berarti tidak ada yang berhasil.

Untuk memahami perusahaann yang berhasil, McKinsey menganalisis lebih dari 20 perusahaan yang melakukan transformasi perangkat lunak dan berdiskusi dengan 12 eksekutif senior yang telah memimpin transisi perangkat lunak yang sukses. Dari analisisi tersebut diperoleh tiga pola dasar perusahaan 'beralih ke perangkat lunak'.

Pola dasar satu: sematkan perangkat lunak ke dalam inti bisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun