Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Apa pun yang Terjadi, Indonesia Tanah Airku (Bagian ke-15)

7 Desember 2022   06:51 Diperbarui: 7 Desember 2022   06:52 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Apa Pun yang Terjadi, Indonesia Tanah Airku (Bagian ke-15) - Dokpri

"Itu membuktikan bahwa Tuhan hanya memilih orang-orang tertentu untuk dekat denganNya. Morgan mendapatkan dua doktrin agama yang berbeda, tetapi Morgan menjalankan kehidupan spiritual berdasarkan keyakinan kepada satu agama bukan kepada kedua agama yang doktrinnya mempengaruhi hari-hari Morgan," balas Gustav lagi.

Aku tidak melanjutkan argumenku kepada Gustav. Menurut keyakinanku, masalah kedekatan kita dengan Tuhan dan agama yang kita anut merupakan pengalaman spiritual masing-masing individu, bukan karena doktrin yang disampaikan orang lain untuk mempengaruhi kita mempercayai dan meyakini suatu agama.

Lantas, aku pun berpikir, jangan-jangan pikiranku juga pikiran seorang agnostik seperti Gustav. Mungkin yang membedakannya, Gustav tidak tersentuh oleh agama yang dikenalkan Mamanya, sementara aku begitu tersentuh dengan keyakinan agama yang menyertai kehidupanku bersama Ibu sejak aku mengenal arti kehidupan dunia. Aku dari kecil di sekolah  belajar agama yang berbeda dengan agama yang aku yakini dan aku jalankan ibadahnya di rumah.  

Saat mahasiswa, aku juga mengambil mata kuliah fenomenologi agama dan ilmu budaya, serta ilmu alamiah dasar yang diajarkan oleh beberapa Pastor. Namun semua itu, tidak memengaruhi keyakinan agama yang aku peluk hingga saat ini. Dan hingga saat ini pun, aku tidak pernah mempermasalahkan keyakinan dan agama orang lain. Keyakinan dan agama tidak menjadi pembatas dalam pergaulan hidupku.

Sampai saat ini, aku masih suka membaca kitab suci dari berbagai agama. Hal itu malah memperdalam keyakinanku kepada Tuhan yang mengatur segala kehidupan di alam semesta ini, sehingga memperkuat imanku kepada agama yang kuanut saat ini.

Jarum jam sudah mendekati angka 12, malam sudah larut. Gustav pun pamit ke kamarnya, dan menyampaikan besok sebelum sarapan ke bawah, singgahi dia dulu di kamarnya.

Bersambung...   

   

   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun