Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Kencelengan Masjid Sudah Ada yang Tidak Butuh Uang Tunai

24 Oktober 2022   07:56 Diperbarui: 25 Oktober 2022   14:15 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi QR Code, sedekah online. (sumber: Getty Images/iStockphoto via kompas.com)

BI mencatat, nilai transaksi uang elektronik pada Kuartal III-2022 tercatat tumbuh 35,79% (year on year/yoy), dan untuk keseluruhan tahun 2022 diproyeksikan meningkat 32,27% (yoy) hingga mencapai Rp 404 triliun.

Semakin canggihnya layanan transaksi keuangan digital, membuat kantor cabang bank ikut menyusut. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) tercatat sebanyak 36.111 unit kantor cabang bank umum per Juni 2022. 

Artinya, jumlah kantor bank berkurang dibandingkan Juni 2021 yang berjumlah 47.401 unit. Dalam satu tahun terakhir, bank sudah menutup 11.290 unit jaringan kantor cabangnya.

Selain berkurangnya kantor bank, data BI juga menunjukkan berkurangnya jumlah ATM di Indonesia berkurang dari 106.901 mesin pada 2018 menyusut hingga 99.262 mesin pada akhir September 2021. 

Pengurangan mesin ATM juga diikuti dengan semakin langkanya kartu ATM yang beredar di pasar. 

Bank Indonesia mencatat total kartu ATM yang beredar di pasar pada tahun 2020 mencapai 9,51 juta kartu. Namun pada akhir 2021 total kartu ATM yang beredar tinggal 4,75 juta kartu atau berkurang setengahnya.

Namun, ternyata berkurangnya uang tunai yang beredar dan semakin banyaknya penggunaan dompet digital bukan hanya dirasakan di dunia perdagangan, tetapi juga dalam dunia amal. 

Seperti di masjid, yang biasa kotak amal atau lebih dikenal sebagai kencelengan masjid  juga sudah tidak butuh uang tunai. 

Sebagai gantinya, pada kotak kencelengan atau tempat-tempat strategis ditempeli stiker QRIS untuk jamaah bisa ikut beramal. 

Bahkan, untuk masuk toilet Masjid pun sekarang tersedia QRIS untuk membantu biaya operasional dan perawatan kebersihan.

Image: Kencelengan masjid sudah menggunak QRIS, dan risiko kehilangan dibawa pencoleng juga berkurang (Photo by Merza Gamal)
Image: Kencelengan masjid sudah menggunak QRIS, dan risiko kehilangan dibawa pencoleng juga berkurang (Photo by Merza Gamal)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun