Temuan terbaru Gallup Workplace menunjukkan bahwa sejak pandemi dimulai, ada hubungan yang lebih kuat antara memiliki sahabat di tempat kerja dan hasil penting seperti kemungkinan insan perusahaan untuk merekomendasikan tempat kerja mereka, mengurangi niat mereka untuk pergi, dan meningkatkan kepuasan mereka secara keseluruhan dengan tempat kerja mereka, sehingga fenomena quiet quitting di lingkungan perusahaan kita tidak terjadi. Akan tetap sebaliknya, kita akan menemukan para pekerja yang tingkat engagement dan loyalitasnya meningkat.
Hal tersebut adalah suatu kenyataan, karena teman terbaik di tempat kerja mendorong hasil kinerja lebih dari sekadar koneksi sosial atau hubungan baik. Teman terbaik di tempat kerja adalah seseorang yang dapat kita andalkan melalui suka dan duka. Seseorang yang mendukung kita dan benar-benar peduli. Persahabatan otentik akan memperdalam rasa kepemilikan seorang insan atas pekerjaan mereka dan memungkinkan pekerja menjadi lebih efektif dan berkelanjutan, di mana pun atau kapan pun mereka bekerja.
Sahabat terbaik di tempat kerja telah memainkan peran penting saat tempat kerja menavigasi perubahan, ketidakpastian, dan cara kerja baru. Perubahan akan tetap ada, dan sahabat di tempat kerja dapat saling memberi informasi dan bekerja sama untuk membiasakan diri dengan teknologi dan proses baru.
Namun sayangnya, para pemimpin menghadapi tantangan signifikan untuk mendukung koneksi dan persahabatan di antara tenaga kerja yang jauh secara fisik. Dari survei Gallup, hanya dua dari 10 insan perusahaan yang mengaku memiliki sahabat di tempat kerja.
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H