Alokasi tenaga kerja strategis melibatkan pilihan sulit, terutama ketika kelonggaran perekrutan sering kali ditentukan oleh badan legislatif. Namun demikian, pendekatan metodologis yang bijaksana, berdasarkan data, untuk menyelaraskan penawaran dengan permintaan secara strategis dapat membantu lembaga untuk memenuhi prioritas dan misi mereka dengan lebih baik.
Berdasarkan apa yang pernah dilakukan McKinsey sebagai konsultan, hampir tidak ada yang puas dengan proses perencanaan tenaga kerja pemerintah lama yang ada, baik itu pemimpin kantor maupun pejabat tingkat menengah, hingga pekerja garis depan. Â
Demikian pula, proses baru yang disampaikan dalam lima langkah di atas tidak akan sempurna dalam semalam. Akan tetapi, entitas pemerintah yang mulai bergerak ke arah pendekatan berbasis data baru mulai melihat keberhasilan dalam langka-langka yang mereka lakukan.
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H