Dengan menggunakan data yang dikumpulkan secara terintegrasi, manajer pembunuh proyek dapat  membangun kasus yang tidak memihak mengapa sebuah proyek harus dilanjutkan (dalam kondisi yang sudah berubah) atau dihentikan. Tinjauan pembunuh proyek dari database mempertimbangkan biaya dan manfaat dari semua proyek yang sedang berjalan.
Tinjauan tersebut bukan hanya inisiatif individu, bukan sebagai bagian dari pertemuan atau acara, tetapi terjadi secara bergulir. Dengan demikian, hanya ada sedikit peluang formal bagi ombudsman proyek untuk mengajukan kembali inisiatif yang gagal.
Hasilnya, perusahaan makanan tersebut telah mampu menyisihkan portofolionya dalam tiga tahun sejak ditetapkan sebagai pembunuh proyek. Bahkan rencana semula 200 proyek menjadi lebih dari 560 proyek, dan berpengaruh sangat positif terhadap profitabilitas perusahaan.
Peran pembunuh proyek lebih cocok dalam beberapa skenario daripada skenario lainnya dan berguna pada perusahaan barang konsumsi yang bergerak cepat. Akan tetapi, kurang cocok untuk industri film, atau di perusahaan minyak dan gas, di mana waktu tunggu produksi sangat lama
Teori di balik pendekatan pembunuh proyek ini mengharuskan objektivitas dan perlu dicatat, terlepas dari perusahaan atau sektornya. Perusahaan benar-benar perlu berinvestasi dalam ide-ide baru. Mereka harus berjiwa wirausaha dan imajinatif. Akan tetapi, mereka juga perlu mengadopsi mekanisme yang menghilangkan sebagian emosi dari keputusan alokasi sumber daya mereka.
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI