Tujuan yang perlu dibangun untuk tempat kerja pascapandemi adalah membangun kembali koneksi pekerja dan modal sosial. Banyak contoh bagaimana perusahaan membayangkan kembali tujuan tempat untuk keunggulan kompetitif. Misalnya, salah satu perusahaan layanan kesehatan mengambil pendekatan berbasis hasil untuk kembali ke kantor dengan memperjuangkan otonomi pekerja untuk menentukan kapan kehadiran langsung akan mendorong hasil terbaik untuk bisnis, mengubah ruang kantor menjadi alat yang menambah nilai bagi pengalaman insan perusahaan  mereka.
Contoh lainnya, seorang pemimpin perbankan global membangun lingkungan kerja yang unik dan menyenangkan yang terpisah dari kantor pusat perusahaannya dan menonjolkannya dalam kampanye perekrutan yang sedang berlangsung. Selain itu, ada pula sebuah perusahaan investasi menciptakan pusat---laboratorium pemikiran dan ruang komunitas---yang dirancang untuk mendukung inovasi ilmu hayati.
Menghadapi kondisi tersebut, pendekatan yang lebih radikal sedang diambil untuk tempat-tempat yang tidak lagi melayani tujuan aslinya. Misalnya, perusahaan asuransi global yang berbasis di Amerika menyumbangkan gedung kantor yang tidak lagi mereka perlukan ke universitas terdekat dengan menata ulang sebagai pusat inovasi ekuitas kesehatan, menciptakan nilai "triple bottom line" bagi perusahaan, komunitas lokal, dan kemaslahatan bumi.
Dengan demikian, tempat kerja pascapandemi harus dinilai seberapa jelas mereka mencerminkan tujuan, prinsip, dan prioritas organisasi serta mereka yang bekerja di sana. Jika tidak, para talent akan mencari di tempat lain, sehinga pihak perusahaan yang mencapai keseimbangan yang tepat, yang akan berkembang.
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H