Mungkin bagi negara berkembang masih tabuh untuk berbicara masalah kontak seksual atau hubungan intim, sehingga kampanye pencegahan penularan wabah monkeypox tidak menyentuh apa yang disampaikan oleh WHO sebagai indikasi utama wabah monkeypox saat ini.Â
Sebagian pihak masih berbicara tentang Monkeypox pertama kali ditemukan pada tahun 1958 ketika dua wabah penyakit mirip cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian selama suatu periode dalam upaya intensif untuk menghilangkan cacar, daripada membicarakan indikasi utama penularan monkeypox yang menjadi wabah di berbagai negara dunia saat ini.
Sebenarnya, wabah monkeypox saat ini dapat dijadikan momen untuk kampanye kepada masyarakat, terutama generasi muda, untuk tidak tergoda dengan rayuan kampanye kaum pelangi yang menganggap hal tersebut adalah suatu hak pilihan hidup.Â
Saatnya untuk kembali memperkuat sendi-sendi keagamaan pada keluarga dan lingkungan kita untuk hanya berhubungan intim dengan pasangan yang sah menurut keyakinan iman agama kita masing-masing.
Wallaualam bishowab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H