Para pemimpin dan perusahaan terbaik adalah ambidextrous, yaitu: bijaksana dalam mengelola sisi negatifnya sambil secara agresif mengejar sisi positifnya. Para pemimpin seperti ini memikirkan dekade berikutnya, bukan bulan depan. Banyak dari mereka mendorong organisasi mereka untuk memikirkan kembali peluang dan mengatur ulang papan permainan strategis mengingat volatilitas saat ini.
Pemimpin ambidextrous akan mengevaluasi kembali strategi Merger dan Akuisisi mereka di tengah penilaian yang lebih rendah, membuat realokasi sumber daya yang lebih dramatis, menata ulang tenaga kerja dan proposisi talent mereka di dunia kerja hybrid pasca-COVID-19, dan mengambil pandangan jangka panjang tentang inovasi dan pertumbuhan. Pemimpin seperti ini tidak ingin membandingkan kinerja mereka dengan industry, tetapi lebih ingin untuk menemukan kembali industri mereka.
Apa yang membedakan kedua pola pikir kepemimpinan ini? Apakah perbedaan intrinsik dalam selera risiko? Apakah satu kelompok memiliki mikroskop manajemen yang lebih baik (melihat jangka pendek), sementara yang lain memprioritaskan teleskop (memandang ke arah jangka panjang)? Atau adakah hal tak berwujud lainnya yang membuat tim manajemen ini dan organisasinya beroperasi secara berbeda?
Saat mereka mulai menciptakan nilai dari volatilitas, tim manajemen ambidextrous berkembang bukan hanya bertahan di lingkungan ini. Para pemimpin tipe ini, bijaksana dan berani, mengasah tiga jenis keunggulan untuk menciptakan "alpha" dalam kinerja organisasi, yaitu: dalam wawasan, dalam komitmen, dan dalam eksekusi. CEO dan dewan direksi harus menantang perusahaan mereka sejauh mana organisasi mereka dapat mengklaim memiliki keunggulan masing-masing, sekurangnya bagaimana mereka dapat mengembangkannya, dengan cepat.
Dengan demikian, para pemimpin dan perusahaan yang paling efektif adalh mereka yang memainkan serangan dan pertahanan, dan "bijaksana dalam mengelola sisi negatifnya sambil secara agresif mengejar sisi positifnya".
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H