Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tanggapan Masyarakat Amerika setelah Setahun Meninggalkan Afghanistan

28 Agustus 2022   08:50 Diperbarui: 28 Agustus 2022   08:57 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Warga negara Inggris naik pesawat militer Inggris di bandara Kabul saat melarikan diri dari Afghanistan setahun yang lalu (Photo from: www.ft.com)

Sementara 70% dari Demokrat dan independen yang condong ke Demokrat mengatakan keputusan untuk menarik pasukan adalah keputusan yang tepat, sekitar setengah dari Partai Republik dan pendukung GOP (34%) berbagi pandangan ini. Akan tetapi, sebagian besar Republikan (64%) malah mengatakan keputusan itu salah.

Image: Warga negara Inggris naik pesawat militer Inggris di bandara Kabul saat melarikan diri dari Afghanistan setahun yang lalu (Photo from: www.ft.com)
Image: Warga negara Inggris naik pesawat militer Inggris di bandara Kabul saat melarikan diri dari Afghanistan setahun yang lalu (Photo from: www.ft.com)

Dalam survei yang sama, sebanyak 69% masyarakat mengatakan bahwa Amerika Serikat gagal dalam mencapai tujuannya di Afghanistan. Namun, sekitar seperempat (27%) mengatakan AS berhasil. Terlihat adanya kesepakatan partisan tentang topik ini, yakni sekitar tujuh puluh persen di kedua pihak mengatakan AS sebagian besar gagal mencapai tujuannya.

Pada survei musim semi 2019, 59% masyarakat mengatakan bahwa mengingat biaya versus manfaat bagi Amerika Serikat, perang di Afghanistan tidak layak untuk diperjuangkan, sementara 36% mengatakan itu. 

Keseimbangan pendapat hampir sama di antara para veteran militer AS. Hal teresebut menunjukkan bahwa Amerika memendam keraguan tentang perang di Afghanistan bahkan sebelum penarikan pasukan AS.

Sebagian besar orang Amerika menyatakan pandangan negatif tentang penanganan pemerintahan Biden terhadap situasi di Afghanistan, baik selama dan setelah penarikan pasukan. 

Pada Agustus dan September 2021, lebih dari 70% masyarakat mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan pekerjaan yang buruk dalam menangani situasi di sana. 

Dalam kedua survei tersebut, lebih sedikit masyarakat Amerika yang mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan pekerjaan yang sangat baik atau bagus. Dalam survei September 2021, misalnya, hanya 24% yang mengatakan demikian.

Pada survei September 2021, sebagian besar Partai Republik (82%) mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan pekerjaan yang buruk dalam menangani situasi di Afghanistan. Partai Republik konservatif 21 poin persentase lebih mungkin daripada Partai Republik moderat dan liberal untuk mengatakan ini (89% vs 68%).

Sementara itu, 20% partisan Demokrat juga mengatakan pemerintahan Biden telah melakukan pekerjaan yang buruk dalam menangani situasi Afghanistan. Sekitar dua kali lebih banyak yang mengatakan bahwa administrasi hanya melakukan pekerjaan yang adil (38%) atau pekerjaan yang sangat baik atau baik (40%).

Veteran dan non-veteran juga terbagi atas pertanyaan survey di atas. Veteran (76%) dan non-veteran (74%) mengatakan pada September 2021 bahwa pemerintahan Biden telah melakukan satu-satunya pekerjaan yang buruk dalam menangani situasi di Afghanistan. Selain itu mereka juga mengatakan  bahwa administrasi menanganinya dengan buruk.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun