Pandemi Covid-19 meski sudah mereda, namun masih belum menghilang di muka bumi,dan  dunia pun sejak Mei 2022 mulai diresahkan oleh wabah monkeypox.
Pada konferensi pers tanggal 23 Juli 2022, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adanom Ghebreyesus, telah menyampaikan keputusan tentang wabah monkeypox global merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional, pada berdasarkan hasil International Health Regulations (IHR) Emergency Committee.
Sebulan berlalu, berdasarkan data "2022 Monkeypox Outbreak Global Map" per 22 Agustus 2022" terjadi peningkatan kasus yang signifikan. Data per 22 Juli 2022 yang menjadi dasar keputusan WHO, kasus monkeypox yang terlaporkan ada pada 74 negara dengan 16.836 kasus. Sementara itu, pada laporan per 22 Agustus 2022 terjadi peningkatan kasus pada 95 negara dengan 42.954 kasus, dengan 12 orang meninggal dunia di 7 negara.
Negara ke 95 yang diumumkan sudah terjangkit wabah monkeypox adalah Indonesia. Pada awal wabah, di Asia Tenggara, monkeypox baru ditemukan di Singapura. Saat ini di ASEAN, wabah monkeypox juga sudah menyebar di Thailand dan Philipina.
Kementerian Kesehatan Indonesia pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022 telah mengumumkan kasus pertama monkeypox di Indonesia, yakni menimpa seorang berusia 27 tahun yang tinggal di ibu kota, Jakarta, yang baru kembali dari perjalanan ke luar negeri pada 8 Agustus.
Pria itu mulai mengalami gejala lima hari kemudian dan pergi ke dokter. Dia dinyatakan positif cacar monyet (monkeypox) pada Jumat malam (19/08/2022) dan sekarang diisolasi di rumah. "Pasien ini kontak langsung pada orang tempat ia bepergian kemarin," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, seperti dikutip Senin (22/8/2022). Namun, Syahril tidak menyebutkan secara rinci detail riwayat perjalanan pria muda, pasien monkeypox tersebut.
Monkeypox merupakan penyakit yang bisa sembuh sendiri dan akan hilang setelah 20 hari, jika pasien tidak memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, pemerintah Republik Indonesia untuk saat ini tidak melihat perlunya menerapkan pembatasan tingkat masyarakat untuk mencegah penularan virus monkeypox.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah meminta negara-negara untuk meningkatkan kewaspadaan mereka setelah Inggris mengalami wabah pada bulan Mei 2022. Sebelumnya, virus monkeypox hanya endemik di beberapa negara Afrika. Sementara pada saat ini, monkeypox menyebar ketika orang melakukan kontak fisik yang dekat dengan lesi orang yang terinfeksi, pakaian atau seprai mereka. Kontak seksual dapat meningkatkan penularan monkeypox.
Kebanyakan orang sembuh dari monkeypox tanpa memerlukan perawatan, tetapi lesinya bisa sangat menyakitkan. Kasus yang lebih parah dapat mengakibatkan komplikasi termasuk peradangan otak dan kematian. Monkeypox bukanlah penyakit yang benar-benar baru tetapi penyakit yang telah dikenal setidaknya sejak tahun 1970-an dan telah menjadi tantangan serius di Afrika selama bertahun-tahun.
Pada saat ini, Amerika Serikat merupakan negara yang paling banyak kasus monkeypox dan telah mencatat 15.432 kasus, disusul oleh Spanyol (6.119), Brazil (3,450), Jerman (3,295), dan United Kingdom (3,081). Â Berbeda dengan wabah sebelumnya di Afrika, di mana penyakit ini endemik di wilayah tengah dan barat, sekarang virus monkeypox sebagian besar menyebar dari kontak intim (terutama hubungan sesama lelaki), meskipun itu bukan penyakit menular seksual. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan jalan penularan lain juga dimungkinkan, termasuk berbagi tempat tidur, pakaian, dan kontak tatap muka yang berkepanjangan.Â