Setelah sekian lama hubungan diplomatik Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok beku, pada 27 Februari 1972 disepakati Komunike Bersama Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok yang disebut juga sebagai Komunike Shanghai 1972.Â
Komunike tersebut melahirkan Dokumen yang menyatakan bahwa kepentingan seluruh bangsa bagi Amerika Serikat dan Tiongkok bekerja menuju normalisasi hubungan mereka.Â
Pada tahun 1978 disepakati Komunike Bersama Pendirian Hubungan Diplomatik, dan pada tahun 1982 dilakukan Komunike Ketiga.Â
Komunike pertama yang dipublikasikan pada 1972 menegaskan bahwa Republik Rakyat Tiongkok merupakan satu-satunya pemerintah yang sah di China dan Taiwan merupakan salah satu provinsi di China.
Akan tetapi, sejak terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS pada November 2016, masa empat dekade lebih stabilitas hubungan AS-China menunjukkan tanda-tanda berakhirnya hubungan mesra AS-China. Sejak saat itu, terjadi penurunan hubungan sepanjang masa dengan hampir tidak ada jeda.
Lima tahun telah berlalu dengan dua presiden AS, hubungan AS-China seakan sedang jatuh bebas. Prediktabilitas telah digantikan oleh ketidakpastian. Kepercayaan telah menguap.Â
Sulit untuk memprediksi seperti apa hubungan kedua negara tersebut setelah pemilihan kongres AS pada November, atau setelah pemilihan presiden berikutnya pada 2024.
Kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada Selasa malam (2 Juli 2022) menyimpulkan kondisi sifat hubungan AS-China saat ini yang sangat bermuatan dan sangat tidak stabil. Para pengamat menyatakan secara luas, kunjungan tersebut digambarkan sebagai provokatif dan berbahaya.Â
Pemerintahan Biden dianggap memberikan lebih banyak tipu muslihat dalam menjauhkan diri dengan menekankan hal itu adalah pilihan pribadinya dan terus melubangi prinsip satu China yang menjadi landasan hubungan China-AS.