Saat ini (per tanggal 22 Juli 2022) sudah ditemukan 16.836 kasus, dan 16,593 kasus di antaranya bukan berasal dari negara-negara yang belum pernah ada kasus monkeypox. Dan, sudah 74 negara yang terkena wabah monkeypox, 68 negara di antaranya belum pernah ada kasus monkeypox sebelumnya. Di Indonesia, hingga tulisan ini dibuat, belum ditemukan adanya kasus monkeypox. Namun demikian, kita jangan lengah terhadap wabah yang telah mneyerang sebagian dunia tersebut.
Untuk itu, kita perlu menjaga diri untuk tidak sampai tertular monkeypox sebelum terlambat menjadi wabah sebagaimana wabah Covid-19 yang menjadi pandemi yang cukup menyengsarakan selama 2 tahun terakhir.
Apa yang perlu kita ketahui tentang monkeypox agar kita terjaga dan tak tertular virus tersebut?
- CDC (Scientists at the Centers for Disease Control and Prevention) melaporkan bahwa virus monkeypox menyebar sebagian besar melalui kontak dekat dan intim dengan seseorang yang menderita monkeypox.
- Untuk mencegah cacar monyet, ambil langkah-langkah aman dan menurunkan risiko saat berhubungan seks.
- Untuk orang-orang yang telah terkena cacar monyet dan orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena cacar monyet, CDC merekomendasikan vaksinasi.
- Bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda, apabila Anda memiliki gejala cacar monyet, walaupun Anda merasa tidak pernah melakukan kontak dengan seseorang yang menderita cacar monyet.
- Penyedia layanan kesehatan harus selalu waspada terhadap pasien yang memiliki penyakit ruam yang konsisten dengan gejala monkeypox.
Monkeypox dapat menyebar ke siapa saja melalui kontak dekat, pribadi, dan yang paling sering melalui sentuhan kulit ke kulit, termasuk:
- Kontak langsung dengan ruam monkeypox, koreng, atau cairan tubuh dari penderita monkeypox;
- Secara langsung menyentuh benda, kain (pakaian, tempat tidur, atau handuk), dan permukaan yang pernah digunakan oleh penderita cacar monyet;
- Melakukan kontak dengan sekret pernapasan, dan dapat juga terjadi selama kontak intim, termasuk:
- Seks oral, anal, dan vagina atau menyentuh alat kelamin (penis, testis, labia, dan vagina) atau anus orang yang terkena cacar monyet;
- Memeluk, memijat, dan mencium
- Kontak tatap muka yang berkepanjangan;
- Menyentuh benda dan kain saat berhubungan seks yang digunakan oleh penderita cacar monyet dan yang belum didesinfeksi, seperti tempat tidur, handuk, perlengkapan atau mainan seks.
Memperhatikan penularan virus monkeypox, maka ada baiknya mempertimbangkan seberapa dekat, pribadi, kontak kulit-ke-kulit yang mungkin terjadi pada acara yang akan kita hadiri. Apabila Anda atau pasangan Anda baru saja sakit, sedang merasa sakit, atau memiliki ruam baru atau yang tidak dapat dijelaskan, jangan dulu berhubungan. Dan, jika Anda merasa sakit atau mengalami ruam, jangan menghadiri pertemuan apa pun, dan temui penyedia layanan kesehatan sebagai upaya penjagaan diri dari kemungkinan tertular virus monkeypox.
Sumber bacaan:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H