Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tren Pelatihan Empati untuk Menjadi Pemimpin yang Peduli

23 Juli 2022   11:02 Diperbarui: 23 Juli 2022   11:04 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Tren pelatihan empati untuk menjadi pemimpin yang peduli kepada anggota tim (Photo by Merza Gamal)

Pemimpin yang peka secara emosional dapat mengeksploitasi perasaan seorang insan untuk keuntungan pemimpin. Insan yang berempati dapat terjebak dalam lanskap emosional orang lain, yang membatasi kepemimpinan mereka. Dan tanpa pemahaman yang berasal dari hubungan, empati bisa berubah menjadi patronisasi.

Menahan peluang dan membuat keputusan atas nama anggota tim mungkin muncul dari empati. Namun, jika yang memintanya adalah anggota, itu tidak masalah.

Jadi, sebelum pemimpin berempati, berikan waktu dan pelatihan kepada para pemimpin untuk memahami anggota tim sebagai individu dan pelajari seperti apa sebenarnya kepedulian dan kedengarannya: aktif, berorientasi pada anggota tim, dan menarik. Dan ukur perubahan, karena kepedulian mempengaruhi bisnis.

Untuk mengembangkan diri sendiri sebagai pemimpin, pelajari siapa diri Anda, kekuatan unik Anda, dan cara memanfaatkannya untuk merawat anggota tim Anda. Setiap pemimpin bisa melakukan hal tersebut. Belajar memahami perasaan orang dan konteksnya membantu. Hal yang paling penting adalah perhatian yang Anda tunjukkan kepada orang di depan Anda, dan bertindak berdasarkan itu. Jika Anda dapat memindahkan aspek empati itu di luar tren dan ke dalam pendekatan kepemimpinan Anda, anggota tim Anda akan berkinerja lebih baik. Organisasi Anda juga akan melakukannya.

Peduli itu aktif, dan memimpin insan perusahaan yang terlibat membutuhkan pembelajaran yang sama aktifnya. Temukan lebih banyak tentang keterlibatan insan perusahaan dan cara meningkatkannya.

Sumber Bacaan from Gallup

MERZA GAMAL 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun