Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Perencanaan Bisnis Terpadu Bukan Hanya Masalah Penjualan dan Operasi

1 Juli 2022   14:17 Diperbarui: 1 Juli 2022   14:24 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Frekuensi pertemuan rata-rata satu bulan. Itu dapat membuat proses ini sangat tidak efektif---kurangnya partisipasi tingkat senior untuk membuat keputusan strategis konsekuensial atau frekuensi untuk reaksi operasional yang tepat waktu.

Akhirnya, sebagian besar perusahaan berjuang untuk mengubah rencana mereka menjadi tindakan yang efektif: metrik dan tanggung jawab penting tidak selaras di seluruh fungsi, sehingga sulit untuk mengarahkan bisnis secara kolaboratif. Siapa yang bertanggung jawab atas keakuratan prakiraan? Langkah apa yang akan diambil untuk memperbaikinya? 

Bagaimana dengan kepatuhan terhadap rencana? Apakah fungsi diberi insentif untuk menyimpan kelebihan persediaan? Kurang dari 10 persen dari semua perusahaan memiliki sistem manajemen kinerja yang mendorong perilaku yang benar di seluruh organisasi.

Sebaliknya, di organisasi yang paling efektif, rapat IBP adalah tentang keputusan dan dampaknya terhadap P&L (Profit & Lost), yakni dampak yang dimungkinkan oleh metrik dan insentif yang terfokus untuk kolaborasi. 

Masukan yang relevan (data, wawasan, dan skenario keputusan) disiapkan dengan cermat dan disindikasikan sebelum rapat untuk membantu pengambil keputusan membuat pilihan yang tepat dengan cepat dan efektif.

Perusahaan-perusahaan sukses mendukung IBP dengan mengelola keputusan perencanaan jangka pendek mereka secara preskriptif, menetapkan ambang batas untuk membedakan perubahan yang segera diintegrasikan ke dalam rencana yang ada dari kebisingan sehari-hari. 

Dalam batasan seperti itu, keputusan harian waktu nyata dibuat sesuai dengan tujuan seluruh bisnis, bukan fungsi garis depan yang tertutup. Eksekusi responsif ini terkait erat dengan proses IBP, sehingga basis fakta selalu up-to-date untuk iterasi perencanaan berikutnya.

Sumber bacaan:

MERZA GAMAL 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun