Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa dan Bagaimana Produk dan Pariwisata Halal Taiwan Berkembang?

19 Juni 2022   12:04 Diperbarui: 19 Juni 2022   12:11 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Taiwan Muslim Friendly Environment (File by Merza Gamal)

Kongres Halal Internasional 2022 baru saja selesai diselenggarakan pada tanggal 14-18 Juni 2022 di Bangka Belitung, Indonesia. Pemerintah Republik Indonesia telah mencanangkan Indonesia Pusat Industri Produk Halal Dunia pada tahun 2024.

Kongres Halal Internasional tersebut diikuti oleh 30 negara yang dihadiri oleh 350 peserta secara offline dan ratusan lainnya secara online. 

Dari Kongres tersebut, banyak pelajaran yang bisa dipetik, terutama dari negara-negara non OKI (Organisasi Kerjasama Islam) yang mayoritas penduduknya non Muslim, dalam mengembangkan produk dan juga pariwisata halal, seperti Jepang, Jerman, Spanyol, dan Taiwan, yang mereka sampaikan dalam Kongres Halal tersebut.

Dalam tulisan ini, Kakek Merza yang baru pulang dari Kongres Halal Internasional 2022 akan menyampaikan bagaimana Taiwan mengembangkan Produk Halal dan Pariwisata Halal hingga bisa berkontribusi dalam pasar halal dunia melalui Integrasi Sumber Daya Internasional.

Salah satu pengakuan dunia terhadap pariwisata halal adalah Taiwan sudah masuk dalam 10 Destinasi Teratas Non-OKI (Organisasi Kerjasama Islam) - Peringkat GMTI (Global Muslim Travel Index) sejak tahun 2015, dan pada tahun 2021 telah meraih posisi kedua di bawah Singapura.

Singapura telah menjadi tujuan non-OKI peringkat teratas. sejak Inception GMTI diselenggarakan pada tahun 2015. Inggris, Taiwan, Thailand, Hongkong, Afrika Selatan, dan Jepang terus masuk dalam 10 besar destinasi pariwisata halal dunia. Destinasi-destinasi ini terus melakukan beberapa tingkat pemasaran pasif ke pasar Muslim bahkan selama pandemi.

Sementara itu, sesuai dengan Travel Readiness Indicators (TRI), destinasi berdasarkan model Pencegahan, Deteksi & Pengendalian, destinasi seperti Singapura & Hongkong lebih siap untuk memulai kembali perjalanan.

Lalu, bagaimana Taiwan berhasil mengembangkan produk dan pariwisata halal hingga diakui dunia internasional?

Perkembangan produk dan pariwisata halal Taiwan tidak terlepas dari keterlibatan Pemerintah Taiwan yang agresif melalui:

1.  Kementerian Ekonomi:

  • Menyiapkan Taiwan Halal Center pada tahun 2017;
  • Melakukan Promosi Pemerintah;
  • Memberikan Insentif Sertifikasi Produk Halal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun