Harga komoditas global diramalkan masih terus meningkat, termasuk komoditas energi, pangan, dan logam, sehingga memberikan tekanan pada inflasi global. Peningkatan inflasi global tersebut mendorong percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju, termasuk Amerika Serikat, dan negara berkembang. Inflasi sangat berdampak pada peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.
Sementara itu di Indonesia, BI mencatat rupiah terdepresiasi 2,8% per 23 Mei 2022 dibandingkan akhir Desember 2021. Meskipun begitu, depresiasi rupiah diklaim masih lebih baik dibandingkan dengan pelemahan nilai tukar negara lain, seperti India yang minus 4,1%, Malaysia -5,1%, dan Korea Selatan -5,9%.
Sumber bacaan:
- Global Economics Intelligence Global Summary Report Released May 2022 (data through April 2022)
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20220525134648-17-341845/
- https://broadcast.mckinsey.com/51/1043/uploads/gei-global-summary-may-2022.pdf
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H