Ditengah-tengah Pusat Kota, di sebelah Kantor Gubernur Provinsi Riau yang begitu megah, berdiri Gedung Perpustakaan Soeman HS yang tidak kalah megahnya.
Perpustakaan Soeman HS ini dulunya merupakan Gedung DPRD Riau. Setelah kantor DPRD Riau pindah ke Gedung baru di daerah Tangkerang, gedung lama diubah fungsinya menjadi perpustakaan wilayah Riau. Renovasi eks Gedung DPRD Riau menjadi Perpustakaan Soeman HS dimulai tahun 2006 dan selesai serta diresmikan oleh Wakil Presiden pada tahun 2008, Yusuf Kala.
Nama Perpustakaan Wilayah Riau Soeman HS diambil dari nama tokoh sastrawan nasional Angkatan Pujangga Baru asal Riau. Soeman HS merupakan salah satu pujangga baru yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia.
Gedung Perpustakaan Soeman HS merupakan penggabungan bangunan baru dan bangunan lama eks Gedung DPRD Riau dengan tidak merombak bangunan lama yang mempunyai nilai sejarah sebagai cikal bakal simbol demokrasi di wilayah Riau yang sekarang menjadi 2 provinsi, yaitu Riau dan Kepulauan Riau.
Sementara gedung baru terdiri dari 5 (lima) lantai di tengah-tengah bangunan lama yang menjadi Aula Ismail Suko dan Aula Wan Ghalib, dan dipayungi dengan atap berbentuk rehal (alas membaca Al Quran), sehingga semuanya menjadi 6 lantai. Gedung Perpustakaan Soeman HS menerapkan nilai-nilai arsitektur Melayu, Islam dan modern dalam upaya menghasilkan desain yang representatif, dan memiliki karakter yang kuat, kokoh, serta nilai seni yang tinggi, dengan tujuan agar bangunan tersebut dapat bertahan sepanjang masa dan lekat pada nilai-nilai budaya Melayu, agamis, monumental, dan abadi.
Gedung Perpustakaan Soeman HS menjadi kebanggaan bukan hanya bagi Provinsi Riau akan tetapi juga bagi bangsa Indonesia karena mendapatkan penghargaan desain arsitektur yang paling mencerminkan identitas ASEAN dari 20 bangunan terpilih di delapan negara di Asia Tenggara yang dinilai. Penghargaan tersebut diperoleh karena desain perpustakaan Soeman HS mencerminkan integrasi dua simbol, rehal (alas membaca Al Quran) di bagian atas dan simbol rumah-rumah Melayu.
Gedung Perpustakaan Soeman HS yang dilengkapi dengan lift ini, kabarnya menelan dana pembangunan Rp 144 miliar dan memiliki daya tampung mencapai 1.000 pengunjung. Gedung perpustakaan ini dindingnya dilapisi dengan kaca transparan, sebagai daya tarik bagi pengunjung dari ketinggian gedung perpustakaan dapat menikmati keindahan kota Pekanbaru di bawahnya.
Pada setiap lantai Gedung Perpustakaan Soeman HS terdapat corner-corner khusus untuk tempat pengunjung membaca buku atau menikmati fasilitas wi-fi gratis. Pengunjung yang datang kebanyakan adalah pelajar dan mahasiswa, yang biasanya datang untuk mengerjakan tugas, browsing, ataupun berdiskusi.