Kopi Kerinci seringkali mencatat prestasi di ajang kontes kopi nasional, bahkan internasional. Akan tetapi belum banyak penikmat kopi yang mengenal kopi yang berasal dari sekitar Gunung Kerinci, Provinsi Jambi ini.
Seperti pada Kontes Kopi Spesialti Indonesia XIII 2021 (KKSI) bulan Oktober 2021 yang lalu, kopi jenis Arabica Washed asal Kecamatan Gunung Tujuh berjaya menjadi pemenang. Kontes kopi tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) bersama Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (PPKKI).
Beberapa tahun belakangan, Kopi Kerinci sering mengikuti perlombaan berbagai festival di Jakarta, Malang, Surabaya, Bandung, dan kerap menjadi yang tebaik. Sejak itu Kopi Kerinci mulai populer di kalangan pencinta kopi Indonesia bahkan dunia.
Kopi dari wilayah Kerinci ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai penambah semangat dan juga bisa menjadi teman di sela kesibukan. Kopi Kerinci yang beragam rasa itu terbuat dari biji kopi biasa, namun tentu ada beberapa hal yang membuat beda kopi ini dengan yang lainnya.
Perkembangan kopi Kerinci tidak bisa terlepas dari para petani kopi di sekitar Kerinci yang terus berinovasi dengan beberapa koperasi kopi setempat dalam memajukan perkebunan kopi Kerinci dengan cita rasa yang khas wilayah Kerinci. Ada dua jenis kopi yang tumbuh dan ditanam oleh para petani kopi di Kerinci, yakni Kopi Arabica dan Kopi Robusta.
Kopi Kerinci jenis Arabica pada umumnya tumbuh di kawasan yang bernama Kayu Aro. Tepatnya di bawah kaki gunung Kerinci. Kondisi tanah dengan ketinggian antara 1300 -- 1600 mdpl memang sangat cocok untuk penanaman jenis kopi ini.
Kopi Arabika sendiri berasal dari kebun kopi yang berada dibawah kaki gunung Kerinci yang terletak tak jauh dari taman nasional Kerinci Sibelat. Untuk sampai kesana, diperlukan waktu sekitar 7 jam perjalanan dari ibu kota provinsi Sumatera Barat, yaitu Padang.
Kopi Arabica ini pertama kali ditanam sekitar tahun 2013 lalu. Namun seiring dengan berkembangnya kopi Kerinci, yang sempat dinobatkan menjadi kopi Specialty Indonesia terbaik tahun 2017, menjadikan kopi kopi Kerinci mempunyai daya jual tinggi.
Berbeda dengan kopi Arabika, kopi Robusta hanya cocok ditanam didaerah yang lebih rendah dari lokasi penanaman Kopi Arabika. Kopi Robusta Kerinci kebanyakan ditanam di daerah Siulak, di bawah Kayu Aro.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh QGrander, karakter kopi Kerinci merupakan gabungan dari 5 varietas kopi terbaik yang ada di Sumatera. Varietas tersebut diantaranya sigarar utang, gayo, andung sari, sidikalang dan P88.
Kopi kerinci umumnya memiliki rasa fruity, dibuktikan dengan adanya rasa asam seperti lemon, aftertaste yang manis, yang berarti rasa manis yang ditinggalkan bertahan didalam mulut, juga disertai aroma rempah-rempah yang disertai aroma coklat, dan body yang sedikit tebal.
Metode yang digunakan untuk kopi Arabika Kerinci ini adalah dengan 2 metode, yaitu dengan metode honey yang banyak dilakukan oleh petani dari Kayu Aro, serta menggunakan dry process yang banyak dilakukan di Siulak dan daerah lainnya. Biji yang diproses dengan honey cenderung terasa lebih manis dan soft. Namun, prosesnya lebih lama dan lebih langka di pasaran.
Kopi Kerinci Arabica dengan rasa uniknya sangat nikmat jika disajikan sebagai single origin coffee maupun sebagai coffee blend. Dan dapat diminum panas, hangat atau pun dingin. Serta bisa pula diseduh dengan berbagai teknik penyeduhan. Kopi Kerinci enak pula jika dijadikan Coldbrew Cofffe, yaitu dengan teknik penyeduhan air suhu ruang yang disimpan selama 18-24 jam sebelum diminum.
Rasa unik kopi kerinci didapat dari penanaman lima varietas, yang telah disebutkan sebelumnya, secara bersamaan dalam satu lahan. Padahal alasan awal penanaman lima varietas tersebut adalah dapat mempermudah kontrol hama karena karakter tanaman yang saling mendukung.
Selamat  menikmati Kopi Juara dari Gunung Kerinci.
Terus Semangat!!!
Tetap Semangat...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI