Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Melawan Malas Shalat Malam Setelah Ramadhan Berlalu

7 Mei 2022   19:46 Diperbarui: 7 Mei 2022   19:52 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan telah berlalu. Saat Ramadhan terasa ringan menjalankan berbagai ibadah untuk memperkuat iman dan menggapai ketaqwaan. Demikian pula dengan shalat malam (tahajud), banyak godaan untuk meneruskan tidur yang nyenyak dibandingkan bangun di tengah keheningan malam untuk berkhalwat, memadu kasih  dengan Sang Maha Kekasih.

Mengapa kita malas Tahajud, tidak bersemangat shalat malam, tidak sedih saat terlewat qiyamullail? Padahal, shalat malam itu sangat istimewa, pahalanya teramat besar, dia pun adalah benteng kokoh yang akan menghalangi seorang hamba dari api neraka.

Tidak hanya itu, taman-taman surga Allah Ta'ala jadikan sebagai tempat kembali orang-orang yang istiqamah menjalankannya (QS Adz-Dzriyt, 51:15-18).

Itulah mengapa, nafsu amat berat menunaikannya, setan pun sangat bersemangat untuk menghalangi seorang hamba dari shalat malam.

Apabila kita perinci lebih mendalam, setidaknya ada tujuh penyebab utama tentang mengapa shalat malam terasa berat dan malas. Apa sajakah itu?

Pertama; Lemah Iman.

Kalau kuat iman, seseorang pasti akan sangat cinta, rindu dan bahagia menghadap-Nya pada penghujung malam. Sesungguhnya, shalat pada waktu itu akan terasa nikmat lagi amat berkesan bacaannya. Bukankah seorang kekasih senang berjumpa dengan kekasihnya?

"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan pada waktu itu lebih berkesan." (QS Al-Muzzammil, 73:6)

Kedua;  Awam Ilmu Agama.

Andaikan seseorang tahu dalil, keutamaan, rahasia, hikmah, keajaiban, manfaat, indahnya Tahajud, dia pasti akan menjaganya.

"(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat pada waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan dia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?

Katakanlah, 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?' Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran." (QS Az-Zumar, 39:9)

Ketiga; Terlalu Cinta Dunia.

Saat orang telah menjadi budak dunia, dia akan sangat dilelahkan dan disibukkan dengannya sepanjang siang dan malam. Andaikan bangun malam, dia pun bangun karena target dunia semata.

"Telah membuat kalian lalai, upaya memperbanyak harta sampai kalian masuk ke dalam kubur." (QS At-Taktsur, 102:1-2)

Keempat; Budak Nafsu.

Seseorang yang gemar bermaksiat akan terhalang dari shalat malam. Kepuasan dan kesenangannya hanya ada pada maksiat dan bukan pada taat.

"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang." (QS Yusuf, 12:53)

Kelima; Banyak Mengonsumsi Barang Haram.

Dia menjadi berat untuk menunaikan shalat lima waktu, apalagi shalat malam. Andai pun shalat dia melakukannya dengan rasa berat dan malas. Sesungguhnya, tubuh yang tumbuh dari yang haram akan menjadi tempat bersemayamnya energi maksiat yang melemahkan diri untuk beribadah.

"Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan." (QS At-Taubah, 9:54)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun