Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memperbaiki Hubungan dengan Tetangga Setelah Ramadhan Berlalu

6 Mei 2022   19:47 Diperbarui: 6 Mei 2022   19:47 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Good Neighbor (by Merza Gamal)

Ramadhan telah berlalu 5 hari. Jika Ramadhan adalah bulan pelatihan, maka Syawal adalah bulan peningkatan. Oleh karena, maka kita harus melakukan improvement terhadap perbuatan-perbuatan baik untuk meningkatkan iman yang telah dilatih selama Ramadhan.

Dalam Islam, berbuat baik kepada tetangga termasuk bagian dari keimanan. Saking utamanya berbuat baik kepada tetangga, Rasulullah SAW sampai bersabda:

"Tidak bosan-bosannya Jibril mengingatkanku menyangkut tetangga (untuk berbuat baik kepadanya), sampai aku berpikir kalau tetangga termasuk ke dalam ahli waris" (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Terkait hal ini, 'Aisyah ra. pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang tetangga yang harus diprioritaskan dalam mendapatkan kebaikan. "Ya Rasulullah, aku punya dua tetangga. Kepada siapakah aku memberi hadiah?"

Beliau menjawab, "Kepada (tetangga) yang terdekat pintunya denganmu" (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Apabila di antara tetangga tersebut ada yang memiliki hubungan kekerabatan, manakah yang harus didahulukan: apakah tetangga yang paling dekat ataukah tetangga yang punya hubungan persaudaraan walaupun lebih jauh?

Imam Al-Baghawi menjelaskan, "Jika seseorang ingin memberi hadiah kepada tetangganya, hendaklah dia memulai dari yang terdekat pintunya, lalu yang berikutnya.

Jika di antara tetangga itu ada hubungan kekerabatan, hendaklah dia memulai dengannya walau dia paling jauh pintunya. Kemudian, kembali kepada yang paling dekat pintunya. Sesungguhnya, kedekatan kekerabatan itu lebih diutamakan daripada dekatnya pertetanggaan."

Marilah kita perhatikan setelah Ramadhan berlalu, apakah hubungan pertetanggaan kita dalam keadaan baik. Jangan-jangan kita malah tidak kenal atau tidak tahu siapa nama tetangga sebelah rumah kita. 

Nauzubillah min dzalik...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun