Dalam Bahrud-Dumu', Ibnul Jauzi rahimahullh menuliskan, "Siapa menjaga lisannya di dunia karena Allah, niscaya Allah akan memberinya kemampuan untuk mengucapkan syahadat ketika dia wafat dan bertemu dengan-Nya.
Dan, siapa membiarkan lisannya mencela kehormatan kaum Muslim dan mengikuti aib-aib mereka, niscaya Allah akan menahan lisannya dari mengucapkan syahadat ketika dia wafat."
Umar bin Abdul Aziz rahimahullh pun menasihatkan, "Kami mendapati pada kaum salaf bahwa mereka tidak memandang suatu ibadah itu dari puasa dan shalat semata. Akan tetapi, (mereka memandang) bagaimana berhentinya seseorang menjatuhkan kehormatan manusia.
Seseorang yang tegak shalat pada malam harinya dan puasa pada siang harinya, akan tetapi dia tidak menjaga lisannya, niscaya akan bangkrutlah dia di akhirat." (At-Tamhd, 17:443)
Semoga lisan kita ikut berpuasa dari membicarakan dan menyampaikan hal-hal  yang buruk agar puasa kita kehilangan makna. Dengan menjalankan ibadah Ramadhan dengan tulus dan khusyuk, semoga dapat melatih lisan kita lebih baik dari sebelumnya.
Wallahualam bishowab.
Terus Semangat!!!
Tetap Semangat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H