Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Sajian Peranakan Tionghoa Melayu dalam Hidangan Idul Fitri

26 April 2022   14:50 Diperbarui: 26 April 2022   20:50 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Hidangan Laksa Nonya, alkulturasi sajian Tionhoa Melayu (by Merza Gamal)

Hari raya Idul Fitri semakin dekat, tentu saja sebagian besar Kompasianer, terutama yang Muslim atau memiliki keluarga Muslim di rumahnya mulai memikirkan apa menu untuk disajikan di hari raya kemenangan bagi insan yang menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.

Kali ini Kakek Merza, akan menyajikan menu Peranakan Tionghoa Melayu yang dimasak di dapur sendiri sebagai hidangan saat Idul Fitri bersama keluarga yang datang bersilahturahim dan juga bisa menjadi hantaran untuk keluarga yang merayakan Idul Fitri.

Sebagai hidangan utama akan disajikan Laksa Nonya. Laksa Nonya adalah sajian berkuah santan dengan isian mi yang terbuat dari beras (me hoon). Rasanya yang kaya akan rasa gurih dan pedas dengan ditambah daun kemangi dan sambel belacan, perpaduan cita rasa Cina dan Melayu. 

Image: Opor Ayam sebagai kuah Laksa Nonya yang gurih...
Image: Opor Ayam sebagai kuah Laksa Nonya yang gurih...

Hidangan Laksa Nonya terdiri dari lontong/ketupat ditambah me hoon, tauge, kemudian disiram dengan opor ayam. Resep opor ayam bisa menggunakan resep opor yang sudah biasa Kompasianer hidangan selama ini. Kemudian tambahan telor rebus/pindang telor (Chinese Tea Eggs) dan daun kemangi. 

Image: Penampakan Laksa Nonya siap makan (by Merza Gamal)
Image: Penampakan Laksa Nonya siap makan (by Merza Gamal)

Chinese tea eggs agak berbeda dengan pindang telor yang ada di Jawa.  Chinese tea eggs direbus bersama daun teh dan 5 macam rempah selama 4-5 jam. Chinese tea eggs juga biasanya menjadi snack peneman minum tea di kalangan peranakan Tionghoa.

Image: Chinese Tea Eggs yang berbeda dengan pindang telor di Jawa (by Merza Gamal)
Image: Chinese Tea Eggs yang berbeda dengan pindang telor di Jawa (by Merza Gamal)

Image: Chinese Tea Eggs biasanya juga menjadi snack peneman minum teh di kalangan peranakan Tionghoa (by Merza Gamal)
Image: Chinese Tea Eggs biasanya juga menjadi snack peneman minum teh di kalangan peranakan Tionghoa (by Merza Gamal)

Untuk penambah hidangan, bisa ditambahan tofu goreng dan atau perkedel tahu udang. Mengoreng tofu memang tidak mudah jika tidak biasa. Sebelum digoreng, tofu dipotong-potong terelebih dahulu, kemudian panaskan minyak goreng. Setelah panas, masukkan tofu yag telah dipotong dengan rapi ke wajan. Jangan diboalk-balik, karena nanti tofunya hancur.

Image: Tofu Goreng by Merza Gamal
Image: Tofu Goreng by Merza Gamal

Untuk perkedel tahu udang sangat mudah membuatnya. Hancurkan beberapa potong tahu, masukan udang yang telah dipotong-potong beserta bumbu, lalu bulatkan dan goreng hingga kering.

Image: Pergedel Tahu Udang sedang digorang (by Merza Gamal)
Image: Pergedel Tahu Udang sedang digorang (by Merza Gamal)

Untuk hidang penutup, bisa disajikan minuman segar Es Cincau Selasih, yaitu paduan cincau hitam yang dipotong kecil-kecil, biji selasih yang telah diremdan air panas, dan sirop gula. 

Image: Es Cincau Selasih sebagai hidangan minuman penutup (by Merza Gamal)
Image: Es Cincau Selasih sebagai hidangan minuman penutup (by Merza Gamal)

Selain Es Cincau Selasih juga disajikan Puding Pandan Leci yang segar dan mudah membuatnya. Bahannya 1 bungkus agar-agar di rebus bersama susu, perasan pandan dan air leci kalengan atau sirop leci. Kemudian sajikan puding bersama buah leci dan nata de coco.

Image: Puding Pandan Leci sebagai makan penutup (by Merza Gamal)
Image: Puding Pandan Leci sebagai makan penutup (by Merza Gamal)

Sebagai makanan pelengkap saat berbincang-bincang dengan para saudara, selain aneka kue kering, seperti nastar, kastengel, kacang tojin, dan sebagainya, bisa pula disajikan kue tampah. Isi kue tampah adalah camilan-camilan munggil seperti, kue  koe, pie buah, lemper ayam, dan lainnya.

Image: Kue Tampah, aneka kue mini peneman teh saat-berbincang dengan keluarga di IulFitri (by Merza Gamal)
Image: Kue Tampah, aneka kue mini peneman teh saat-berbincang dengan keluarga di IulFitri (by Merza Gamal)

Bagaimana Kompasianer? Mau ikut mencoba hidangan peranakan Tionghoa Melayu saat jamuan Idul Fitri, sebagai ganti lontong opor atau ketupat rendang sayur yang biasa disajikan di hari raya yang lalu.

Selamat mencoba...!!!

Terus Semangat!!!

Tetap Semangat... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun