Hari raya Idul Fitri semakin dekat, tentu saja sebagian besar Kompasianer, terutama yang Muslim atau memiliki keluarga Muslim di rumahnya mulai memikirkan apa menu untuk disajikan di hari raya kemenangan bagi insan yang menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.
Kali ini Kakek Merza, akan menyajikan menu Peranakan Tionghoa Melayu yang dimasak di dapur sendiri sebagai hidangan saat Idul Fitri bersama keluarga yang datang bersilahturahim dan juga bisa menjadi hantaran untuk keluarga yang merayakan Idul Fitri.
Sebagai hidangan utama akan disajikan Laksa Nonya. Laksa Nonya adalah sajian berkuah santan dengan isian mi yang terbuat dari beras (me hoon). Rasanya yang kaya akan rasa gurih dan pedas dengan ditambah daun kemangi dan sambel belacan, perpaduan cita rasa Cina dan Melayu.Â
Hidangan Laksa Nonya terdiri dari lontong/ketupat ditambah me hoon, tauge, kemudian disiram dengan opor ayam. Resep opor ayam bisa menggunakan resep opor yang sudah biasa Kompasianer hidangan selama ini. Kemudian tambahan telor rebus/pindang telor (Chinese Tea Eggs) dan daun kemangi.Â
Chinese tea eggs agak berbeda dengan pindang telor yang ada di Jawa. Â Chinese tea eggs direbus bersama daun teh dan 5 macam rempah selama 4-5 jam. Chinese tea eggs juga biasanya menjadi snack peneman minum tea di kalangan peranakan Tionghoa.
Untuk penambah hidangan, bisa ditambahan tofu goreng dan atau perkedel tahu udang. Mengoreng tofu memang tidak mudah jika tidak biasa. Sebelum digoreng, tofu dipotong-potong terelebih dahulu, kemudian panaskan minyak goreng. Setelah panas, masukkan tofu yag telah dipotong dengan rapi ke wajan. Jangan diboalk-balik, karena nanti tofunya hancur.