Menjaga diri dari yang diharamkan Allah Ta'ala pada bulan Ramadhan adalah sebentuk perniagaan (transaksi) dengan-Nya. Maka, siapa meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena Allah, dan dia mengharap ganti dari semua itu di surga, niscaya Allah Ta'ala tidak akan menyia-nyiakan harapannya itu. Dia akan memberi balasan terbaik kepadanya.
Diriwayatkan, ada seorang lelaki dari penduduk kampung (Arab Badui) mendatangi Rasulullah SAW dan dia berkata:
"Rasulullah memegang kedua tanganku. Beliau lalu mengajariku sebagian dari ilmu yang Allah Ta'ala wahyukan kepadanya. Dan (saat itu) Nabi SAW berkata: 'Sesungguhnya tidaklah Engkau meninggalkan sesuatu karena ketakwaan kepada Allah, kecuali Allah pasti akan memberikan sesuatu (sebagai pengganti) yang lebih baik darinya." (HR Ahmad)
Dari sini pahamlah kita bahwa orang yang berpuasa akan diberi sesuatu yang Allah Ta'ala kehendaki di surga, baik berupa makanan, minuman, dan pasangan, serta apapun yang diinginkannya. Terungkap dalam Al-Quran:
(Kepada mereka dikatakan), "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah berlalu." (QS Al-Hqqah, 69:24)
Imam Mujahid dan mufasir lain mengatakan bahwa, "Ayat ini turun berkaitan dengan orang-orang yang berpuasa (karena mengharap ridha Allah)."
Dan, Allah Ta'ala pun telah menyiapkan satu pintu khusus di surga yang siap untuk mereka masuki. Itulah pintu Ar-Rayyan.
Nabi bersabda, "Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut 'Ar-Rayyan'. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari Kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya.
Nanti orang yang berpuasa akan diseru, "Mana orang yang berpuasa".
Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, niscaya akan tertutup (dengan cepat) dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya." (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa'ad)
Apa dan bagaimanakah Ar-Rayyan ini? Ar-Rayyan berasal dari perkataan "al-ray" yang berarti puas, menyegarkan, tidak haus, atau pemandangan nan indah.
Nama ini sesuai dengan keadaan orang-orang yang berpuasa. Mereka menahan diri dari makan, minum dan hawa nafsu karena Allah. Dari semua kesusahan, rasa dahagalah yang lebih mereka rasakan dibandingkan rasa lapar. Dan, mereka teramat puas dengan balasan dari-Nya.
Zain Al-Munir berkata, "Rasulullah SAW mengatakan pintu Ar-Rayyan ada 'di dalam surga' bukan mengatakan 'bagi surga atau pintu surga'. Maknanya, orang-orang yang melalui pintu ini akan merasa kenikmatan surgawi (kenikmatan di dalam kenikmatan). Ini akan menambah keinginan dan kerinduan kepadanya."
Dalam riwayat ini terdapat tambahan, "Siapa memasukinya (Ar-Rayyan) niscaya dia tidak akan pernah merasakan dahaga selamanya." (HR At-Tirmidzi dan Abu Dawud)
Inilah penghormatan dari Allah Ta'ala kepada orang yang gemar berpuasa (menunaikan shaum wajib plus memperbanyak sunnatnya), sekaligus balasan atas keikhlasan mereka menjalankan ketaatan kepada-Nya.
Maka, dalam sebuah hadits qudsi, Allah Ta'ala berfirman:
"Setiap amalan anak Adam adalah untuknya kecuali shaum, sebab dia hanya untuk-Ku dan Akulah yang akan memberikan ganjaran kepadanya secara langsung." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Malam ini, kita telah memasuki Ramadhan hari ke-16, sudahkan kita menjaga diri dari yang diharamkan Allah Ta'ala sebagai bentuk perniagaan (transaksi) dengan Allah, Sang Khalik.
Wallahualam bishowab
Terus Semangat!!!
Tetap Semangat...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI