Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Nusantara: Dari Benteng Tatas ke Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin

17 April 2022   09:32 Diperbarui: 17 April 2022   09:38 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image:  Kolam yang cukup besar menghiasi eksterior Masjid Sablal Muhtadin (by Merza Gamal)

Mumpung masih bulan Ramadhan, bagi yang sedang berkunjung ke Bajarmasin, jangan lewatkan singgah ke Masjid Sabilul Muhtadin yang merupakan bekas lahan Benteng di jaman kolonial Belanda.

Ada yang menarik di Kota Banjarmasin, yakni sebuah masjid yang dibangun  di lokasi benteng peninggalan kolonial Belanda (Benteng Tatas) yang dikenal sebagai Masjid Sabilal Muhtadin. Masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata di samping Masjid Sultan Suriansyah yang berdiri tahun 1526 di Tepian Sungai Kuin dan Masjid Jami Sungai Jingah yang dibangun atas inisiatif warga pada tahun 1934 di Antasan Kecil.

Image:  Masjid Sultan Suriansyah yang berdiri tahun 1526 di Tepian Sungai Kuin (by Merza Gamal)
Image:  Masjid Sultan Suriansyah yang berdiri tahun 1526 di Tepian Sungai Kuin (by Merza Gamal)

Image: Masjid Jami Sungai Jingah yang dibangun atas inisiatif warga pada tahun 1934 di Antasan Kecil (by Merza Gamal)
Image: Masjid Jami Sungai Jingah yang dibangun atas inisiatif warga pada tahun 1934 di Antasan Kecil (by Merza Gamal)

Sabilal Muhtadin yang dijadikan nama masjid diambil dari nama ulama besar Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari (1710-1812) yang mengembangkan Islam di Kerajaan Banjar. Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari juga adalah penulis kitab Sabilal Muhtadin.

Image: Masjid Sabilal Muhtadin di tengah Kota Banjarmasin (by Merza Gamal)
Image: Masjid Sabilal Muhtadin di tengah Kota Banjarmasin (by Merza Gamal)

Masjid Sabilal Muhtadin berdiri megah dengan menara yang menjulang tinggi tepat di jantung kota di atas tanah yang luasnya 100.000 M2, yang sebelumnya adalah Komplek Asrama Tentara Tatas. Pada waktu zaman kolonialisme Belanda, tempat ini dikenal dengan Fort Tatas atau Benteng Tatas.

Image:  Mesjid Raya Sabilal Muhtadin di-bangun di atas tanah yang luasnya 100.000 M2 (by Merza Gamal)
Image:  Mesjid Raya Sabilal Muhtadin di-bangun di atas tanah yang luasnya 100.000 M2 (by Merza Gamal)

Bangunan Mesjid terbagi atas Bangunan Utama dan Menara. Bangunan utama Mesjid Raya Sabilal Muhtadin luasnya 5250 M2, terbagi atas ruang tempat ibadah 3250 M2, ruang bagian dalam yang sebagian berlantai dua, luasnya 2000 M2. 

Image: Bagian dalam Masjid Sabilal Muhtadin, sebagian berlantai dua (by Merza Gamal) 
Image: Bagian dalam Masjid Sabilal Muhtadin, sebagian berlantai dua (by Merza Gamal) 

Secara keseluruhan bentuk masjid tergolong unik dengan penempatan kubah yang berbentuk bulat pipih di atas bangunan berbentuk geometris kotak persegi panjang. Di sekeliling bangunan terdapat empat menara kecil, masing-masing setinggi 21 meter dan satu menara utama setinggi 45 meter. 

Image: Masjid Sabilal Muhtadin mempunyai 1 menara besar dan 4 menara kecil (by Merza Gamal)
Image: Masjid Sabilal Muhtadin mempunyai 1 menara besar dan 4 menara kecil (by Merza Gamal)

Pada bagian atas bangunan utama terdapat kubah besar dengan garis tengah 38 M, terbuat dari bahan aluminium sheet Kalcolour berwarna emas yang ditopang oleh susunan kerangka baja. Dan kubah menara-kecil garis-tengahnya 5 dan 6 meter.

Di areal Masjid terdapat sebuah bedug berukuran besar dan bobotnya sangat berat. Untuk menyangganya digunakan kerangka tiang dari kayu jati. Agar tampak indah, tiang-tiang itu diukir, dan di sekeliling badan bedug ini diberi ukiran berupa kaligrafi 99 nama Allah atau Asmaul Husna. Tulisan kaligrafi pada bedug ini tampak mencolok karena diberi tinta hitam, sementara cat bedugnya putih.

Image: Masjid Sabila Muhtadin mempunyai sebuah bedug unik berukuran besar dan bobotnya sangat berat (by Merza Gamal)
Image: Masjid Sabila Muhtadin mempunyai sebuah bedug unik berukuran besar dan bobotnya sangat berat (by Merza Gamal)

Dan yang lebih unik lagi, bedug besar ini tak pernah dipakai sama sekali, karena biasanya yang dipakai sebagai tanda masuk waktu sholat adalah bedug satu lagi yang lebih kecil.

Image:  Salah bedug di Masjid Sabilal Muhtadin (by Merza Gamal)
Image:  Salah bedug di Masjid Sabilal Muhtadin (by Merza Gamal)

Di bagian luar bangunan masjid terdapat kolam yang cukup besar serta di  halamannya terdapat gazebo-gazebo yang bisa digunakan untuk tempat beristirahat para pengunjung masjid.

Image:  Kolam yang cukup besar menghiasi eksterior Masjid Sablal Muhtadin (by Merza Gamal)
Image:  Kolam yang cukup besar menghiasi eksterior Masjid Sablal Muhtadin (by Merza Gamal)

Masjid Raya Sabilal Muhtadin sendiri mulai dibangun 10 November 1974 hingga selesai pada Oktober 1979. Sungguh maha karya yang wajib kita kagumi bersama.

Image: Jelajah Masjid Sabilal Muhtadin bersama Kakek Merza (Private Properties)
Image: Jelajah Masjid Sabilal Muhtadin bersama Kakek Merza (Private Properties)

Jika berkunjung ke Banjarmasin, maka jangan lupa untuk mampir ke Masjid Raya Sabilal Muhtadin yang mempunyai arsitektur unik dan terletak di bekas lokasi benteng pada masa kolonial Belanda di atas tanah yang luas di pusat kota.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun