Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kondisi Ekonomi: Antara Kekhawatiran Pandemi Covid-19 dan Konflik Geopolitik

4 April 2022   06:15 Diperbarui: 5 April 2022   05:50 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kondisi ekonomi Indonesia. Sumber: Shutterstock/Lightspring via Kompas.com

Hampir dua tahun setelah Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global, saat triwulan I-2022 ini adalah pertama kalinya responden survey McKinsey tidak menyebut pandemi sebagai risiko utama pertumbuhan ekonomi global (lihat Image).

Image: Risiko potensial terhadap pertumbuhan ekonomi (File by Merza Gamal)
Image: Risiko potensial terhadap pertumbuhan ekonomi (File by Merza Gamal)

Responden cenderung melaporkan perbaikan---bukan memperburuk---kondisi ekonomi global dan di negara asal mereka, namun demikian persentase eksekutif yang mengatakan ekonomi membaik terus menurun seiring waktu.

Prospek mereka untuk enam bulan ke depan bahkan lebih suram, terutama untuk ekonomi global. Empat puluh tiga persen responden percaya bahwa ekonomi global akan membaik selama enam bulan ke depan, bagian yang hampir sama dengan 40 persen yang berpendapat bahwa kondisi akan memburuk. Hasil bulan ini juga menandai pertama kalinya sejak Juli 2020 bahwa kurang dari mayoritas responden merasa optimis tentang prospek ekonomi global.

Para eksekutif banyak menyebut konflik geopolitik sebagai risiko terhadap pertumbuhan ekonomi, dan kenaikan suku bunga juga menjadi perhatian yang berkembang. 

Suku bunga termasuk di antara lima risiko teratas terhadap pertumbuhan jangka pendek dalam ekonomi global (untuk survei kedua berturut-turut) dan di negara asal responden---dan pangsa responden yang mengharapkan peningkatan signifikan dalam suku bunga jangka pendek memiliki lebih banyak dari dua kali lipat sejak kuartal sebelumnya. 

Di seluruh kawasan, eksekutif di Amerika Utara dan Eropa adalah yang paling mungkin mengharapkan suku bunga naik daripada tetap stabil atau turun.

Hasil survei menunjukkan kesenjangan optimisme yang semakin lebar antara responden ekonomi negara maju dan ekonomi negara berkembang untuk kuartal ketiga berturut-turut. Pada negara maju---di mana responden menyebut konflik geopolitik sebagai risiko pertumbuhan lebih sering daripada rekan-rekan mereka---sentimen menurun pada tingkat yang lebih cepat daripada di negara berkembang. 

Hanya 52 persen dari responden ekonomi maju, dibandingkan 73 persen dari rekan-rekan mereka yang ekonomi berkembang, mengatakan kondisi ekonomi di rumah telah membaik dalam beberapa bulan terakhir. Dalam dua survei kami sebelumnya, kesenjangannya jauh lebih kecil.

Image: Prediksi Kondisi Ekonomi 6 Bulan ke Depan (April-September 2022) [File by Merza Gamal]
Image: Prediksi Kondisi Ekonomi 6 Bulan ke Depan (April-September 2022) [File by Merza Gamal]

Tren ini juga terlihat dari pandangan responden terhadap perekonomian global. Bulan Maret 2022, hanya 39 persen responden ekonomi maju mengatakan kondisi ekonomi global telah membaik dalam beberapa bulan terakhir, dibandingkan dengan 68 persen di negara berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun