Perusahaan yang merealokasi lebih dari 50 persen belanja modal mereka di antara unit bisnis selama sepuluh tahun menciptakan nilai 50 persen lebih banyak daripada perusahaan yang merealokasi lebih lambat.Â
Manfaat dari pendekatan ini mungkin tampak jelas, namun sepertiga perusahaan merealokasi hanya 1 persen dari modal mereka dari tahun ke tahun.Â
Selanjutnya, penelitian McKInsey dengan menggunakan database CEO perusahaan mitra mereka, menemukan bahwa desil teratas CEO berkinerja tinggi 35 persen lebih mungkin untuk secara dinamis mengalokasikan kembali modal daripada berkinerja rata-rata.Â
Untuk memastikan bahwa sumber daya dengan cepat dialokasikan kembali ke tempat yang akan memberikan nilai paling banyak daripada tersebar tipis di seluruh bisnis dan operasi, CEO yang sangat baik melembagakan proses tahap-tahap yang berkelanjutan (bukan tahunan).Â
Proses semacam itu mengambil pandangan yang terperinci, membuat perbandingan menggunakan metrik kuantitatif, meminta kapan harus menghentikan pendanaan dan kapan harus melanjutkannya, dan didukung oleh tekad pribadi CEO untuk terus mengoptimalkan alokasi sumber daya perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H