Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyaksikan Mekarnya Rafflesia Arnoldi di Perbukitan Kapahiang Bengkulu

19 Maret 2022   09:26 Diperbarui: 19 Maret 2022   09:28 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Rafflesia Arnoldi yang mekar hanya 7 hari saja, setelah itu layu dan membusuk (Photo by Merza Gamal)

Jalan-jalan ke Bengkulu, rasanya tak lengkap jika tak melihat bunga Rafflesia Arnoldi yang jadi lambang kebanggaan daerah ini. Bisa bertemu ketika sedang mekar, tentu jadi keberuntungan.

Rafflesia Arnoldi (padma raksasa) merupakan salah satu spesies tumbuhan yang unik. Ini juga yang memberikan julukan Bumi Rafflesia untuk Bengkulu. Sekaligus, merupakan salah satu keajaiban alam Indonesia yang mencuri perhatian.

Dalam perjalanan dinas dari kota Bengkulu ke Curup jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, di pertengahan jalan di daerah Kapahiang terlihat ada pengumuman Bunga Rafflesia Arnoldi sedang mekar. Maka dengan berdasi saya pun menyusuri dinding bukit terjal.

Dengan berbaju dinas berdasi lengkap dan sepatu pantofel, Kakek Merza pun menuruni tebing yang terjal untuk menyaksikan Rafflesia Arnoldi.
Dengan berbaju dinas berdasi lengkap dan sepatu pantofel, Kakek Merza pun menuruni tebing yang terjal untuk menyaksikan Rafflesia Arnoldi.

Dari situs WWF Indonesia, Bunga Rafflesia adalah identitas Provinsi Bengkulu dan sebagai salah satu puspa langka dari tiga bunga nasional Indonesia mendampingi puspa bangsa (melati putih atau Jasminum sambac) dan puspa pesona (anggrek bulan atau Phalaenopsis amabilis). Hal itu berdasarkan Kepres No 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional.

Rafflesia arnoldii pertama kali ditemukan tahun 1818 di hutan tropis Sumatera oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles. Maka dari itu, nama Rafflesia Arnoldii merupakan gabungan dari nama dua orang tersebut.

Image: Kakek Merza dan Rafflesia Arnoldi yang sedang mekar.
Image: Kakek Merza dan Rafflesia Arnoldi yang sedang mekar.

Rafflesia Arnoldi adalah genus tumbuhan bunga parasit. Rafflesia Arnoldi tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya, dan merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Diameter bunganya lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg.

Image: Rafflesia Arnoldi yang sedang mekar di perbukitan Kapahiang Bengkulu (Photo by Merza Gamal)
Image: Rafflesia Arnoldi yang sedang mekar di perbukitan Kapahiang Bengkulu (Photo by Merza Gamal)

Rafflesia Arnoldi sebenarnya tersebar di hutan tropis dari Sumatera sampai bagian barat Pulau Jawa. Kabarnya Bengkulu punya 4 jenis Rafflesia, dengan Rafflesia Arnoldi merupakan jenis yang terbesar di dunia dengan diameter 70-110 centimeter.

Image: Di perbukitan inilah Kakek Merza menemukan Rafflesia Arnoldi yang sedang mekar.
Image: Di perbukitan inilah Kakek Merza menemukan Rafflesia Arnoldi yang sedang mekar.

Di Bengkulu, wisatawan dapat melihat Rafflesia Arnoldi di di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), pusat pelatihan gajah (PLG), Konservasi flora Rafflesia arnoldii di kawasan Kepahiang dan Padang Guci Kabupaten Kaur. Upaya konservasi habitat yang dilakukan WWF Indonesia sendiri ada di TNBBS.

Tapi ingat, ada waktu-waktu tertentu Rafflesia Arnoldi akan tumbuh dan bermekaran dengan sempurna. Bunga Raflesia Arnoldi ini sangat langka, memiliki keunikan dibandingkan dengan tanaman lain. Proses mekar sempurna rafflesia biasanya hanya 7 hari.

Image: Lintas Bengkulu-Rejanglebong yang memberikan kesempatan menyaksikan Rafflesia Arnoldi tampak mata.
Image: Lintas Bengkulu-Rejanglebong yang memberikan kesempatan menyaksikan Rafflesia Arnoldi tampak mata.

Oleh karena itu, jika ke Bengkulu niatnya khusus melihat Rafflesia Arnoldi yang sedang  mekar. ada baiknya, traveler tanya dulu pihak taman nasional atau masyarakat yang menetap di Bengkulu terkait waktu mekarnya.

Menyaksikan kembangnya Rafflesia Arnoldi juga merupakan keberuntungan tersendiri, sebab seorang rekan saya dinas di Bengkulu selama 2 tahun, tapi tak pernah berkesempatan untuk melihat bunganya secara langsung. Penulis pun berulangkali melakukan perjalanan ke Bengkulu, tetapi hanya sekali dapat kesempatan menyaksikan mekarnya Raffelsia Arnoldi secara tampak mata.

Image: Rafflesia Arnoldi yang mekar hanya 7 hari saja, setelah itu layu dan membusuk (Photo by Merza Gamal)
Image: Rafflesia Arnoldi yang mekar hanya 7 hari saja, setelah itu layu dan membusuk (Photo by Merza Gamal)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun