Dengan berubahnya era ekonomi saat ini yang bergantung kepada perubahan teknologi informasi yang begitu cepat, strategi koopetisi di antara pemain di industri perbankan syariah akan menjadi sebuah hal yang tidak dapat dielakkan untuk menjamin eksistensi sebuah bank dalam menghadapi persaingan yang semakin terbuka di masa depan.
Sesuai dengan tujuan program akselerasi pengembangan perbankan syariah oleh Pemerintah Indonesia, para pelaku perbankan syariah sepatutnya menyadari bahwa adalah merupakan tugas bersama untuk memperbesar pangsa perbankan Syariah di Indonesia. Per Juli 2021 total aset perbankan syariah Indonesia baru sebesar Rp 631,58 triliun dengan market share sebesar 6,59 persen dibandingkan dengan total perbankan nasional.
Peningkatan market share yang masih di bawah 10% tersebut, seharusnya menjadi target bersama untuk memperbesarnya. Dengan demikian, hal yang sepatutnya dilakukan dalam marketing bank Syariah adalah meraup nasabah-nasabah yang belum menggunakan perbankan syariah, bukan membajak nasabah sesama bank syariah.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis di lapangan, sering terjadi marketer sebuah bank syariah membajak nasabah bank syariah lainnya dengan "iming-iming" bahwa bank-nya murni syariah dibandingkan bank syariah lainnya.
Menurut pendapat pribadi penulis, tidak sepatutnya hal tersebut dilakukan oleh seorang marketer bank syariah. Seharusnya marketer tersebut dapat menciptakan pasar baru bagi bank syariah, bukan malah menjual isu bahwa bank-nya murni syariah sementara bank syariah lain tidak murni syariah. Dengan tindakan marketer yang seperti itu, mencerminkan bahwa ia tidak sanggup menumbuhkan pasar perbankan syariah, tetapi hanya sekedar mengail di kolam yang sama.
Hal tersebut, mungkin terjadi karena marketer tersebut bukan merupakan pegawai langsung dari bank syariah tersebut, tetapi hanya seorang outsourcing, sehingga yang bersangkutan tidak mempunyai beban moral untuk ikut serta membangun pasar perbankan syariah di Indonesia. Dengan tindakan tersebut strategi koopetisi yang diharapkan dapat membangun sebuah pasar perbankan syariah yang kuat di Indonesia akan menjadi sia-sia.
MERZA GAMALÂ
- Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
- Author of Change Management & Cultural Transformation
- Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H