Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pengalaman Insan Perusahaan yang Membentuk Kemungkinan Baru

8 Maret 2022   05:46 Diperbarui: 8 Maret 2022   05:51 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Elemen-elemen yang mempengaruhi pengalaman insan perusahaan (File by Merza Gamal)

Penelitian McKinsey menunjukkan bahwa pengalaman yang berbeda di tiga bidang inti Employee Experience (Pengalaman Insan Perusahaan) atau yang disingkat EX, yakni: sosial, pekerjaan, dan organisasi, menjelaskan sebagian besar variasi dalam cara insan perusahaan memandang perjalanan mereka secara positif atau negatif dengan perusahaan mereka. Sebelum pandemi dimulai, sebagian besar insan perusahaan--- khususnya pekerja Gen Z, menurut survei---sudah merasa terlepas dari pekerjaan mereka dan lebih menekankan pada kesejahteraan di tempat kerja.

Organisasi yang merancang model EX yang dipersonalisasi dan didukung oleh pengalaman digital yang meningkatkan fleksibilitas menciptakan peluang abadi untuk menarik, menginspirasi, dan mempertahankan talenta terbaik. Di dunia di mana begitu banyak orang menilai kembali mengapa dan di mana mereka bekerja, EX adalah inti dari cara organisasi membedakan diri. Memang, penelitian McKinsey menunjukkan bahwa insan perusahaan di perusahaan EX terkemuka lebih cenderung melampaui harapan kerja, memiliki tingkat upaya diskresi 40 persen lebih tinggi.

Pemikiran desain, yang menggunakan data dan empati dalam pendekatan sistematis EX untuk menempatkan insan perusahaan di pusat persamaan pemecahan masalah, adalah model yang berguna bagi para eksekutif perusahaan untuk digunakan dalam membantu mereka memahami apa yang paling penting bagi insan perusahaan. Hal tersebut adalah pemikiran yang sama yang telah mengubah pengalaman pelanggan selama dekade terakhir, mengubah lensa secara internal untuk mengajukan pertanyaan yang sama tentang insan perusahaan.

MERZA GAMAL 

  • Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
  • Author of Change Management & Cultural Transformation
  • Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun