Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memahami Selera Risiko (Risk Appetite)

1 Oktober 2021   07:51 Diperbarui: 1 Oktober 2021   08:04 5061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak perusahaan biasanya mencurahkan sebagian besar risiko dan sumber daya kontrol mereka di bidang-bidang khusus sektor, seperti kesehatan dan keselamatan untuk maskapai penerbangan dan perusahaan tenaga nuklir atau jaminan kualitas untuk perusahaan farmasi. Namun, perusahaan yang sama dapat lalai menyediakan sumber daya yang cukup untuk memantau risiko yang sangat signifikan, seperti risiko dunia maya atau investasi besar.

Selera risiko juga sangat berkaitan dengan budaya risiko. Budaya risiko mencakup pola pikir dan perilaku di seluruh organisasi. Pemahaman Bersama tentang risiko utama dan manajemen risiko, perlu dipupuk dan dibangun di seluruh lapisan insan perusahaan dengan para pemimpin bertindak sebagai panutan (role model). Hal yang sangat penting adalah program pengembangan kemampuan tentang risiko serta mekanisme formal untuk menilai dan memperkuat praktik manajemen risiko yang baik.

Selera risiko saat ini merupakan pertimbangan inti dalam pendekatan manajemen risiko perusahaan apa pun. Selain memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh standar tata kelola perusahaan, organisasi di semua sektor semakin banyak diminta oleh pemangku kepentingan utama, termasuk investor, analis dan publik, untuk mengungkapkan dengan jelas sejauh mana kesediaan mereka untuk mengambil risiko untuk memenuhi tujuan strategis mereka.

Penulis,

Merza Gamal

Author of Change Management & Cultural Transformation

Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun