Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Manajemen Risiko dan Kemampuan Beradaptasi pada Lingkungan Kerja Hybrid

23 Agustus 2021   07:13 Diperbarui: 23 Agustus 2021   21:15 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi manajemen risiko dan kemampuan adaptasi di sebuah perusahaan. Sumber: Shutterstock via Kompas.com

2. Memperkuat Perilaku Utama.

Gunakan komponen sosial dan dorongan untuk memperkuat perilaku utama. Aplikasi atau email dapat mempertahankan pembelajaran dengan menawarkan kiat nyata kepada karyawan untuk mempraktikkan kemampuan beradaptasi selama pertemuan berikutnya atau situasi sulit. Pembelajaran sosial bahkan lebih baik. 

Misalnya, perusahaan dapat membagikan "perangkat diskusi" yang dapat digunakan tim untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan beradaptasi mereka. Pemodelan peran oleh para pemimpin dan influencer juga penting.

3. Ukuran Keberhasilan.

Untuk benar-benar membangun kemampuan kelembagaan dalam kemampuan beradaptasi, sangat penting untuk melacak kemajuan dengan membuat alat ukur sebagai umpan balik yang dapat digunakan peserta program untuk menilai perilaku dan hasil mereka sendiri, termasuk kinerja, kesejahteraan, dan kemampuan untuk menangani perubahan.  

Perusahaan menemukan bahwa setiap orang yang terlibat dengan program meningkatkan kemampuan beradaptasi mereka dibandingkan kelompok yang dikontrol, dan peserta yang sangat terlibat menghasilkan lebih dari tiga kali lipat keuntungan dibandingkan dengan kelompok yang dikontrol. 

Selanjutnya, kelompok yang paling terlibat dengan program memiliki skor awal terendah, menunjukkan bahwa meskipun kemampuan beradaptasi tidak muncul secara alami, hal itu dapat ditingkatkan dengan program pengembangan kemampuan berkualitas tinggi.

Memperkuat kemampuan beradaptasi adalah yang paling penting ketika segala sesuatunya membuat stres. Kemampuan beradaptasi adalah landasan untuk berkembang dalam lingkungan ekonomi global abad ke-21 yang bergejolak, tidak pasti, kompleks, dan ambigu (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity/VUCA), ketika insan perusahaan kembali ke kantor dan menghadapi hal-hal baru yang tidak diketahui dengan kecepatan yang meningkat. 

Kondisi saat ini adalah waktu tersulit untuk melakukan adaptasi, karena orang bisa menjadi lebih kaku dalam kebiasaan dan pola pikir lama ketika sedang stres.

Meskipun pengembangan kemampuan telah terbukti efektif, sangat sedikit pengusaha yang berinvestasi dalam segala bentuk pengembangan keterampilan kemampuan beradaptasi. 

Pemimpin perusahaan akan dilayani dengan baik untuk mengatasi kondisi ini dan kebutuhan organisasi mereka dengan berinvestasi pada insan perusahaan untuk menumbuhkan kemampuan beradaptasi melalui teknik yang telah terbukti dijalankan oleh perusahaan terdepan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun