- Kejutan itu buruk
- Perilaku harus dikontrol
- Tenaga kerja merupakan faktor produksi
Mengubah sistem manajemen berdasarkan aturan lama ini tidak akan lagi efektif. Aturan-aturan tersebut merupakan respons terhadap dunia di mana kehidupan orang berubah secara bertahap dari satu generasi ke generasi berikutnya dan informasi datang dari sumber fisik, kemudian sumber analog. Lebih lanjut, biaya untuk memperoleh informasi kepemilikan berkontribusi pada biaya transaksi yang relatif tinggi karena waktu, tenaga, dan uang yang diperlukan untuk mendapatkannya.
Secara kolektif, tren makro yang terjadi saat ini mengharuskan perusahaan untuk mengadopsi seperangkat prinsip baru. Banyak dari prinsip-prinsip baru ini - seperti anti-kerapuhan, eksperimentasi, kemampuan beradaptasi, pandangan perilaku dan sistemik organisasi, human-centricity, inspirasi menggantikan kontrol, dan kejutan positif - menjadi semakin penting untuk kelangsungan hidup. Ketika tren mengubah sifat kompleksitas, eksekutif harus bertindak sekarang untuk mulai membangun organisasi mereka sesuai dengan prinsip-prinsip baru ini. Dan, semua itu akan dapat dilakukan dengan optimal apabila perusahaan mempunyai core values yang mampu menyatukan seluruh insan perusahaan dan top manajemen yang terinternalisasi serta terimplemenatasi menjadi budaya perusahaan (Corporate Culture) yang kuat.
Penulis,
Merza Gamal
Author of Change Management & Cultural Transformation
Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H