Sasarannya adalah agar tim menerapkan tujuan tersebut pada pekerjaan mereka dan melihat apakah itu produktif, praktis, dan akan beresonansi dengan cara yang memengaruhi keputusan.Â
Pada akhirnya, dengan membuat prototipe tujuannya, perusahaan menyempurnakan pernyataan tujuan dan membuat tool kit dan manifesto untuk digunakan insan perusahaan dalam pekerjaan sehari-hari. Terakhir, upaya pembuatan prototipe memberikan cerita "di lapangan" tentang bagaimana tujuan dapat membuat perbedaan.
Dialog terakhir yang harus dilakukan para pemimpin C-suite untuk memperluas dan memperkuat tujuan organisasi adalah dengan memperjuangkannya di dunia. Dialog ini merupakan tantangan berat. Jika seorang CEO benar-benar percaya pada tujuannya dan siap untuk menjalaninya, maka harus bersedia membawanya ke dunia nyata, berkomitmen untuk itu di depan umum, diukur dan menunjukkan hasil secara transparan, dan dinilai berdasarkan keberhasilan upaya yang dilakukannya.
Hal yang dapat dilakukan misalnya, pengungkapan yang sama tentang insan perusahaan yang mendorong CEO untuk menaikkan upah minimum perusahaan juga mendorong CEO untuk mulai berbicara lebih terbuka tentang masalah-masalah seperti ketidaksetaraan pendapatan dan untuk mendorong para pemimpin lain untuk bergabung dengannya. CEO perlu membangun kredibilitas sebagai pemimpin dan melakukan promosi untuk itu.
Setelah membuka pintu untuk dialog dan debat yang lebih luas dan memperjuangkan suatu perjuangan, CEO berkewajiban untuk mendengarkan apa yang Anda dengar sebagai balasannya. Sadarilah bahwa ketika CEO menjadi sorotan, Anda akan selalu menerima pengawasan yang ketat, termasuk dari dalam perusahaan. Perhatian seperti itu bisa jadi tidak nyaman, tetapi CEO harus menerimanya sebagai bagian dari dialog berkelanjutan yang Anda buat dengan insan perusahaan.
Para pemimpin terbaik menggunakan pengawasan untuk menantang diri mereka sendiri dan tujuan perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan keduanya. Ketika perusahaan menghadapi kritik internal atas pekerjaannya dengan mitra usaha, CEO harus bisa mengambil sikap yang bijaksana (meskipun tidak populer) kepada mitra perusahaan.Â
Namun perusahaan juga harus bisa mengomunikasikan bahwa hal itu akan membantu insan perusahaan yang tidak ingin mengerjakan proyek tertentu untuk beralih ke bagian lain dari bisnis. Kebutuhan untuk mempertahankan dialog yang kuat dengan insan perusahaan adalah tugas yang berkelanjutan dan penting.
Sebagai eksekutif senior, seorang CEO memiliki peran khusus dalam membantu organisasi memiliki tujuan dan mewujudkannya. Rangkullah dengan bekerja untuk menciptakan lingkungan di mana tujuan terus diuji, didiskusikan, ditingkatkan, dan akhirnya dihayati.
Penulis,
Merza Gamal
Author of Change Management & Cultural Transformation