Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Talent Management dan Patnership

22 Maret 2021   07:33 Diperbarui: 22 Maret 2021   08:53 1592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Implementasi Pengukuran Talent Management by Merza Gamal

Pengakuan mendasar yang dianut oleh perusahaan-perusahaan top (dan yang sulit diterima oleh orang-orang yang lamban) adalah bahwa sumber values akan terus berubah dengan cara yang tidak dapat dimanfaatkan hanya oleh bisnis inti tradisional perusahaan. Perusahaan yang sukses perlu unggul dalam mengaburkan batasan, mengambil pandangan sistem daripada yang mekanis, dan merangkul fluiditas atas rencana tetap.

Perusahaan yang siap menghadapi masa depan melihat mitra sebagai ekstensi dari diri mereka sendiri. Hubungan ini menonjolkan batas-batas keropos dan tingkat kepercayaan yang tinggi serta saling ketergantungan untuk berbagi nilai dan membiarkan setiap mitra fokus pada apa yang terbaik. Misalnya, Amazon mendorong pembentukan start-up pengiriman baru dengan meluncurkan program pengiriman jarak jauh yang menawarkan uang bibit, van sewaan, dan pelatihan bagi insan perusahaan berkinerja terbaik. Meskipun mitra sistem pengiriman ini adalah wiraswasta, Amazon memandang mereka sebagai perpanjangan dari ekosistem logistik mereka dan bentuk baru kemitraan (patnership) yang tumbuh di dalam negeri.

Kemitraan harus dibina untuk jangka panjang untuk mengembangkan antifragilitas yang lebih baik yang membantu mitra menghadapi guncangan. Misalnya, JLABS Johnson & Johnson memberikan dukungan dan sumber daya tentang kepatuhan, pasar, sains, dan topik lain untuk perusahaan rintisan yang menjanjikan. Dengan demikian, perusahaan mendukung dan mengembangkan hubungan dengan pengusaha star up berskala kecil-menengah. Model seperti ini merangkul kemitraan yang dimotivasi oleh kesuksesan bersama dalam mengahadapi tatanan "New Normal" Pasca Pandemi Covid-19.

Penulis,

Merza Gamal

Author of Change Management & Cultural Transformation

Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun