Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Implementasi Budaya Gesit (Agile Culture) Berkelanjutan

27 November 2020   04:40 Diperbarui: 27 November 2020   05:12 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai contoh, rangkaian strategi bisnis PT Unilever Indonesia, Tbk. yang terus beradaptasi secara gesit di tengah pandemi Covid-19. Di tengah pandemi ini, produk kebutuhan sehari-hari terutama produk kebersihan diri dan rumah menjadi semakin penting bagi konsumen. Oleh karena itu, Unilever tetap beroperasi untuk memastikan ketersediaan produk dan memenuhi kebutuhan konsumen. 

Upaya tersebut tidak terlepas dari peranan puluhan insan perusahaan Unilever dan karyawan mitra-mitra Unilever yang terus bekerja tanpa lelah di lapangan. 

Manajemen Unilever senantiasa melindungi kesehatan dan keselamatan seluruh insan perusahaan dengan memantau kondisi mereka secara harian bersama dengan tim dokter perusahaan, dan memastikan kelengkapan atribut alat pelindung diri yang memadai.

Menghadapi kondisi pandemi, Unilever Indonesia memutuskan untuk berfokus pada produk-produk inti, dengan memprioritaskan SKU (Stock Keeping Unit) yang mendukung kesehatan dan kebersihan masyarakat Indonesia ditengah situasi pandemi Covid-19 yang juga membutuhkan produk kesehatan dan kebersihan dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Salah satu contoh respon perusahaan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan melipatgandakan produksi hand sanitizer Lifebuoy sebanyak 100 kali lipat dalam waktu beberapa minggu. 

Dalam waktu yang begitu singkat, Unilever menggenjot pasokan secara besar-besaran, mengakses kemasan baru, memproduksinya, dan akhirnya menghadirkannya di pasaran.

Tidak semata untuk memenuhi kebutuhan konsumen, percepatan kapasitas produksi beberapa produk yang terkait dengan kesehatan dan kebersihan juga disalurkan kepada pihak yang membutuhkan seperti rumah sakit. Dengan semangat #MariBerbagiPeran, Unilever Indonesia berkomitmen memberikan dukungan senilai total Rp50 miliar untuk Indonesia. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk handsanitizer, sabun, produk makanan dan minuman, produk perawatan higienitas rumah, paket makanan bagi tenaga medis, dan APD (Alat Pelindung Diri) bagi tenaga medis, serta Polymerase Chain Reaction (PCR) test kit yang kesemuanya disalurkan baik secara independen maupun dalam kemitraan dengan berbagai lembaga resmi terpercaya.

Mendukung himbauan pemerintah agar masyarakat tetap tinggal di rumah, Unilever menghadirkan inovasi agar konsumen tetap dapat aman belanja dari rumah dengan memaksimalkan aksesibilitas melalui Unilever Home Delivery. Melalui website, konsumen bisa mendapatkan informasi lengkap mengenenai cara membeli produk-produk Unilever secara daring, baik melalui jaringan e-commerce terpercaya maupun melalui WhatsApp. 

Layanan ini tersedia di dua belas kota besar Indonesia, yaitu: Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Medan, Pontianak, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya dan Makasar.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Unilever Indonesia, perubahan yang telah dilakukan beberapa perusahaan lain selama pandemi dapat memberi mereka kesempatan untuk mengasah praktik budaya gesit untuk masa depan yang tidak pasti. Perusahaan harus merefleksikan apa yang dapat membantu mereka dan secara berkelanjutan menanamkan praktik budaya gesit tersebut untuk jangka panjang.

Penulis,

Merza Gamal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun