Dalam menjalankan bisnis yang terus bergerak, penting bagi perusahaan untuk memiliki alat bantu yang dapat membantu mereka menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Salah satu alat akuntansi manajerial yang sangat relevan dalam situasi ini adalah anggaran fleksibel. Anggaran fleksibel tidak hanya digunakan sebagai alat perencanaan, tapi juga secara dinamis menyesuaikan diri dengan perubahan volume aktivitas perusahaan. Bila digabung dengan analisis overhead, kedua metode ini dapat menjadi faktor peningkatan efisiensi operasional dan bantuan dalam membuat keputusan yang lebih akurat.Â
Anggaran Fleksibel: Solusi untuk Variabilitas AktivitasÂ
Anggaran Fleksibel adalah jawaban yang tepat menghadapi perubahan aktivitas yang beragam. Berbeda dengan anggaran statis yang dibuat berdasarkan asumsi tetap, anggaran fleksibel disesuaikan dengan tingkat aktivitas aktual perusahaan. hal ini membuatnya menjadi alat yang lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan yang kerap terjadi di dunia bisnis, seperti perubahan minat pasar atau variasi produksi.
Misalnya, perusahaan manufaktur yang tiba-tiba mendapat pesanan lebih banyak bisa menggunakan anggaran fleksibel untuk mengevaluasi dampak peningkatan tersebut terhadap biaya variabel seperti bahan baku dan upah tenaga kerja. Anggaran fleksibel membantu perusahaan menyesuaikan perencanaan keuangan dengan lebih baik, serta memberikan alat yang lebih efektif untuk mengevaluasi kinerja. Dengan membandingkan anggaran fleksibel dengan hasil aktual, perusahaan bisa mengidentifikasi varians yang menunjukkan penyimpangan dari rencana dan mengetahui penyebabnya.
Analisis Overhead: Mengelola Biaya Tidak Langsung dengan Efisien.
Selain berhadapan dengan biaya variabel langsung, perusahaan kerap menghadapi kendala signifikan ketika harus mengelola overhead atau biaya tidak langsung untuk tetap menjaga profitabilitasnya. Biaya overhead mencakup biaya-biaya seperti sewa, utilitas, dan biaya administrasi yang tidak terkait langsung dengan produksi, namun masih harus dipikul oleh perusahaan.
Menjelajahi analisis overhead dalam ranah akuntansi manajerial, membantu perusahaan menganalisis alokasi biaya overhead pada produk atau departemen, serta menelusuri dampak aktivitas terhadap biaya tersebut. Dengan menerapkan metode seperti activity-based costing (ABC), perusahaan bisa menemukan aktivitas-aktivitas yang menyerap biaya overhead paling besar dan mencari cara untuk mengurangi atau mengelola biaya dengan lebih efisien.Â
Sebagai contoh, jika analisis menunjukkan bahwa biaya overhead terbesar berasal dari pemeliharaan mesin, perusahaan dapat mengevaluasi apakah investasi dalam peralatan yang lebih andal atau program pemeliharaan preventif dapat mengurangi biaya tersebut dalam jangka panjang.
Kombinasi yang efektif antara Anggaran Fleksibel dan Analisis Overhead.
Gabungan antara anggaran yang bisa disesuaikan dan analisis biaya overhead memberikan perusahaan cara yang lebih komprehensif untuk mengendalikan biaya dan meningkatkan efisiensi. Dengan anggaran yang fleksibel, perusahaan bisa siap menghadapi pengaruh perubahan tingkat aktivitas terhadap biaya variabel dan biaya tetap. Pada saat yang sama, analisis overhead membantu memastikan pengelolaan biaya tak langsung bermutu, bahkan di situasi yang tak terduga.
Contoh ilustrasinya, bayangkan sebuah perusahaan menghadapi peningkatan permintaan yang tiba-tiba. Anggaran yang fleksibel memberikan keleluasaan kepada perusahaan untuk menyesuaikan alokasi biaya yang berubah-ubah, sementara analisis overhead dapat digunakan untuk memastikan bahwa kenaikan biaya tidak langsung proporsional. Dengan cara ini, perusahaan bisa tetap menjaga profitabilitasnya tanpa harus mengurangi efisiensi operasional.