Lembut tutur katamu tapi tak selembut sutera
Kau bagai bidadari dari surga
Tapi kau juga bagai malaikat penghancur
Teduhnya wajah indahmu
Tapi tak seteduh hatimu
Bagai parasit yang hidup
Mengambil keuntungan saat berpangku tangan
Dan meninggalkan luka yang dalam
Indah tapi berduri
Wajah yang teduh dan polos, tutur kata yang lembut
Tega menusuk si pemberi makan
Dan memberikan goresan luka
Bagai pembawa berkah dan maut kau datang
Membawa secuil harapan dan sebongkah luka
Dengan wajah teduh dan polosmu
kau mengambil dan  membuat luka yang paling dalam padanya
Oh......kejamnya kata lembut dan wajah polosmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H