Mohon tunggu...
Meryci
Meryci Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Creator

a girl behind @kampokngsaham on instagram | graduated from tourism school but right now work as journalist and content creator.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Arisda Oktalia Angkat Isu Thalassemia Lewat Ajang Pemilihan Puteri Indonesia 2022

27 Mei 2022   10:34 Diperbarui: 27 Mei 2022   11:11 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Arisda Oktalia/Dok. Destio

Pemilihan Puteri Indonesia 2022 sudah melewati masa karantina sejak 18 Mei 2022 di The Westin Hotel, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 44 finalis perwakilan provinsi yang ada di Indonesia. 

Ajang kecantikan ini tak hanya menerapkan sistem Beauty and Behavior tetapi juga Brain yang dipresentasikan melalui program advokasi yang mereka jalankan. Advokasi ini penting untuk melihat bahwa seorang Puteri Indonesia harus memiliki kepekaan dan kepedulian sosial terhadap lingkungan sekitarnya.

Arisda Oktalia, finalis Puteri Indonesia Kalimantan Barat 2022 mengangkat program advokasi yang telah ia jalankan sejak tahun 2019 yaitu Sahabat Thalassemia yang merupakan gerakan yang fokus mengangkat mengenai penyakit Thalassemia khususnya di Kalimantan Barat.

Foto: Arisda Oktalia/Dok. Destio
Foto: Arisda Oktalia/Dok. Destio
Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap Thalassemia, membuat Arisda terdorong untuk turun dan memberikan edukasi serta meningkatkan kepedulian masyarakat. Dokter cantik ini tak sendiri dalam menjalankan gerakan Sahabat Thalassemia, ia juga mengajak dokter anak, tenaga medis serta relawan dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kalimantan Barat untuk meningkatkan solidaritas.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia termasuk dalam kawasan "Sabuk Thalassemia" atau kawasan dengan pembawa gen Thalassemia tertinggi di dunia.

Dengan mengangkat isu ini, Arisda berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar betapa pentingnya mengetahui mengenai Thalassemia.

"Harapannya semoga isu ini mendapatkan banyak perhatian, terutama para kaum muda. Karena anak-anak muda inilah yang nantinya akan menentukan apakah kita bisa mewujudkan Nol Kelahiran Thalassemia atau tidak. Penyakit ini mungkin tidakbisa disembuhkan, tapi bisa kita cegah bersama-sama", ungkap Arisda disela-sela kesibukannya.

Foto: Arisda Oktalia/Dok. Destio
Foto: Arisda Oktalia/Dok. Destio
Tak hanya itu saja, Sahabat Thalassemia bersama Dinas Kesehatan Kalimantan Barat juga meningkatkan screening masal bagi para pelajar upaya pencegahan. Kebutuhan stok darah bagi penyandang pun menjadi perhatian. Dengan itu, kolaborasi "15 Donors for 1 Thallers" bersama PMI dan Komunitas Darah Segar Kota Pontianak diharapkan bisa membantu memenuhi kebutuhan pasokan darah bagi penyandang Thalassemia di Kalimantan Barat.


Saat ini, gerakan Sahabat Thalassemia juga menjalin kerjasama dengan Fakultas Kedokteran UNTAN dan Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thalassemia (POPTI) sedang mengembangkan aplikasi "SIDOREMI" untuk memudahkan penyandang Thalassemia mendapatkan pendonor tetap. Aplikasi ini direncanakan akan launching pada tahun ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun