Bulukumba,- Setelah sekian lama, untuk pertama kalinya Pemerintah Kabupaten Bulukumba baru memiliki Kapal Pinisi. Meski Kabupaten Bulukumba dikenal sebagai daerah pembuat perahu Pinisi atau Panrita Lopi, namun selama ini kapal Pinisi ini tersebut belum ada satu yang menjadi milik atau aset dari Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Harapan memiliki aset Kapal Pinisi tersebut akhirnya terkabul setelah salah seorang panrita lopi Syarifuddin bersama keluarganya menghibahkan perahu jenis Jolloro miliknya yang dibuat tahun 2018 yang lalu untuk diperbaiki dan dimodifikasi menjadi kapal Pinisi yang didesain untuk wisata pesiar. Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba sendiri melalui Dinas Pariwisata hanya menggelontorkan anggaran sekitar Rp.190 juta untuk melahirkan kapal Pinisi yang diberi nama Kapal Motor Layar (KLM) Pinisi Panrita Lopi.
Nama kapal Panrita Lopi ini diberikan untuk menghargai semangat dan kerja keras para panrita lopi di Bulukumba, dan diharapkan agar Warisan Budaya Dunia Takbenda dari UNESCO tersebut tetap lestari sepanjang masa.
"Apa yang kita saksikan hari ini, terasa memberikan kebanggaan dan kesyukuran tersendiri bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bulukumba, karena untuk pertama kalinya Pemerintah Kabupaten Bulukumba memiliki aset kapal Pinisi jenis Pesiar yang akan menunjang sektor pariwisata Bulukumba," beber Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali saat melaunching kapal Pinisi tersebut di PPI Bontobahari, Sabtu 6 Juni 2020.
Selaku Pemerintah Kabupaten Bulukumba, AM Sukri Sappewali menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada keluarga besar Bapak Syarifuddin atas sumbangsinya mewujudkan perahu Pinisi Panrita Lopi yang menjadi aset Pemerintah Daerah.
"Semoga Pinisi Panrita Lopi ini menjadi contoh akan kebangkitan semangat sosial orang Bontobahari, khususnya para Panrita Lopi untuk senantiasa berbuat mencipta dan berkarya yang nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat Bulukumba," tambahnya.
Sementara itu Alfian anak dari Syarifuddin menjelaskan secara detail kapal yang berukuran 27 x 4,8 meter ini dirancang sebagai kapal wisata pesiar.
Badan kapal terdiri dari lower deck, main deck, upper deck, top roof view. Kapal dengan kemudi power stering ini memiliki 2 kamar tidur. Kamar tidur pertama berada di Lower Dek (bagian paling bawah) dengan 3 tempat tidur. Kamar tidur yang kedua berada di Uper Dek yang dilengkapi toilet dengan 2 tempat tidur. Pembuangan toiletnya sendiri mengarah ke Septi tank yang berada di Lower Deck, sehingga kotoran tidak terbuang ke laut
"Selain itu, kapal ini dilengkapi dengan fasilitas restoran, station diving, dan home theater," terang Alfian.
Lahirnya KLM Pinisi Panrita Lopi ini membawa angin segar bagi industri pariwisata Bulukumba. Pinisi Panrita Lopi akan menawarkan pengalaman wisata berlayar yang berbeda. Mengarungi lautan  menuju tempat-tempat yang eksotis merupakan salah satu pilihan berwisata yang sedang diminati oleh masyarakat.
Dengan fasilitas yang dilengkapi dengan tempat bersantai, kamar yang nyaman serta kuliner yang lengkap menjadikan kapal ini akan terasa lebih 'homey' atau seperti di rumah sendiri.
Wisatawan juga akan dimanjakan dengan perlengkapan diving bagi yang ingin merasakan sensasi pemandangan bawah laut yang indah. Bagi wisatawan yang ingin melakukan pertemuan, kapal ini juga dilengkapi dengan sarana meeting. Sehingga kehadiran Panrita Lopi menjadi salah satu alternative dalam mendukung pengembangan wisata bahari Bulukumba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H