Mohon tunggu...
Mery Sitorus
Mery Sitorus Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Suka membaca komik dan artikel ringan . Dan aku ini wanita loh..karna Bondol sering di kira cowok ...🤭

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Hukuman Mati Bagi Koruptor, Efektifkah Itu?

29 Oktober 2021   14:43 Diperbarui: 29 Oktober 2021   14:56 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koruptor itu adalah satu oknum yang paling di benci dan di caci oleh semua orang...Dan menurut informasi yang terupdate sekarang dari kompascom (29 Oktober 2021)  akan di kaji tentang hukuman mati  koruptor,apakah itu efektif  ?.. Hukuman mati bagi koruptor malah membuka persepsi orang nanti nya ,apakah Koruptor itu memang di hukum mati atau malah koruptor nya di buat seolah olah mati padahal tidak . 

Koruptor itu seharusnya nya tetap di hukum seperti biasa nya dan di tambah harus mengganti uang korupsi nya itu saja...Daripada di hukum mati kan lebih baik di hukum seperti biasa nya dan di haruskan mengganti uang yang sudah di korupsi nya itu...Kita tidak perlu menghakimi orang seperti dia tidak layak hidup saja ,tapi kita juga tidak ingin memperingan hukuman untuk para koruptor . 

Satu yang jelas koruptor itu manusia biasa juga yang memiliki mindset salah dalam melangkah dan parah nya uang negara yang di ambil dengan label oknum pejabat. 

Yang menjadikan pertanyaan nya bagaimana bisa negara dari waktu ke waktu selalu ada saja koruptor nya ?... Apakah kurang Pengawasan Keuangan Negara nya Atau Sistem nya Yang salah ataukah Jabatan yang di salahlah gunakan ? ..Saya pernah kerja di suatu perusahaan ,bahkan yang korupsi 2 juta saja langsung ketahuan dan di minta untuk mengganti uang tersebut. 

Dengan Manajemen dan Program Audit yang ketat di akhir bulan nya dan di tunjang dengan Software Akuntansi nya yang bagus dan SOP Perusahaan yang ringkas, dan terkadang di lakukan Audit dadakan itu meminimalisir korupsi di dalam perusahaan tempat saya berkerja dulu.. 

Apalagi sekarang ini jaman digitalisasi yang harus nya memang lebih terjaga uang negara nya dan mampu meminimalisir oknum oknum korupsi nya. 

Sejak dulu saya tidak pernah mendengar kalo dari kementerian keuangan atau BPK melakukan sidak keuangan mendadak di berbagai instansi , selalu KPK yang mensidak itupun kalau sudah OTT...Sedangkan kalau di Perusahaan Swasta Sidak dadakan itu selalu di buat demi bersih dari oknum korupsi. 

Seorang koruptor itu menjadi seperti itu karna apa ?. Karna ada nya kesempatan dan jabatan yang dimiliki nya ,bukan. Kalau Jabatan itu bukan lagi harus di tonjolkan dan membuat dia menjadi khilaf . Ya , Jadi sebenarnya Jabatan dari Oknum itu lah yang harus di kaji ulang bukan hukuman nya . 

Fungsi Jabatan yang harus nya di minimalisir yang menyangkut ke ranah keuangan nya dan penting juga untuk Sidak dadakan dan Management Anti Korupsi dan Program Akuntansi nya yang ketat. 

Satu contoh waktu tempat saya kerja dulu ada nama nya budgeting yang harus di buat logis oleh kepala bengkel di tiap tahun nya ,dan kalau budgeting itu lebih dari biasa nya maka Owner perlu tahu itu dan di perlukan tanda tangan dalam voucher pengeluaran itu dan kode supaya bisa masuk dalam program akunting nya. Jadi tidak bisa sembarangan dalam mengeluarkan uang perusahaan, bahkan sekalipun yang punya jabatan tinggi. 

Dan yang pasti kita tahu semua kalau menghadapi Owner Perusahaan itu moment yang menegangkan bukan , apalagi kalau Owner Perusahaan nya memiliki karakter yang begitu lah... Penulisan ini sekedar informasi semata dan bukan untuk mengajari atau apalah itu nama nya. Just only mengeluarkan pendapat saja. Salam sehat selalu dari penulis Mery sitorus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun