Berita mengenai bansos Tunai Covid 19 itu memang selalu yang di tunggu tunggu masyarakat . Dan yang di tunggu nya itu adalah berita kapan cair uang nya contoh nya saya sendiri. Saya terkadang suka bolak balik ke ATM hanya untuk melihat apakah sudah cair atau belum. Dan sekarang ,berita terupdate nya bansos tunai itu akan di hentikan padahal Covid19 nya masih ada ,dampak nya juga masih terasa ,lalu kenapa bansos tunai Covid19 nya yang di stop ,ya ?
Alasan di balik nya stop bansos tunai Covid19 itu apa ,kita pun tak pernah tahu. Hanya Mentri Sosial dengan TUHAN yang tahu itu. Di saat rakyat kecil masih mengalami kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan membutuhkan bantuan. Mentri sosial malah mengambil langkah itu , dan itu seolah menambah derita rakyat kecil dan seolah tidak mau tahu .
Dan yang aneh nya Pemkot DKI juga setuju , padahal kemarin kemarin mereka berdua bertikai mengenai data masyarakat , lalu sekarang dua sejoli itu setuju untuk menstop bansos tunai Covid19 ke masyarakat. Rasa rasanya ada kelebihan garam dalam keputusan itu. Tapi semoga keputusan dua sejoli itu berubah dalam keputusan nya dan diberikan Hidayah dan kelembutan hati oleh TUHAN Yang Maha Esa. Amin.
Bicara mengenai bansos itu sendiri kalo kita menelisik beberapa negara di Asia , contoh nya Singapura , di sana bansos tunai nya kisaran Rp 1,5 -3 juta dan itu berdasarkan taksiran nilai tahunan rumah mereka.
Dan bagi yang memiliki rumah lebih dari satu maka tidak akan mendapatkan bansos tunai . Di sana mengunakan sistem voucher GST dan tunjangan MediSave secara online. Pengaturan bansos tunai nya pun cukup simple karna secara online melalui akun SingPass mereka. Contoh ke dua di Korea Selatan bansos tunai nya berdasarkan jumlah anggota keluarga ,kalau memiliki tiga anggota keluarga maka akan mendapatkan 800 ribu won atau 10 juta rupiah dan 600 ribu won untuk yang memiliki dua anggota keluarga saja.
Sedangkan di Jepang , bansos tunai nya sekitar 300 ribu Yen atau sekitar 39 juta rupiah untuk yang mengalami penurunan pendapatan . Lalu bagaimana dengan Indonesia, kita semua tahu bansos tunai kita di Indonesia itu 300 ribu rupiah per satu kartu keluarga.
Bansos tunai nya pun suka di rapel ,macam gaji PNS saja. Sudah prosedur nya ribet , sudah geto mesti mendapatkan undangan dan ngantri pula . Dan dari jumlah nominal itu jauh dari angka kelayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sudah di rapel dan sekarang mau di STOP. Â Itu keputusan yang egois menurut saya . Tapi saya berharap keputusan itu berubah dan bansos tunai nya akan tetap ada dan kalau bisa ditambah nilai nya. Semoga. Salam sehat dan sejahtera selalu dari penulis by Mery Sitorus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H