Mohon tunggu...
Merva
Merva Mohon Tunggu... -

Lebih Baik Segenggam Beras Ditangan, Daripada Sekantung Gandum Diangan-angan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta dalam Ketololan

10 November 2016   10:22 Diperbarui: 10 November 2016   10:38 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="https://1.bp.blogspot.com/"][/caption]

Kubentang mimpi dikenakalan dengan sebuah ketidak perdulian

Bentang itu mengajarkan, sebuah koloni, dimana aku seolah dijajah berabad-abad

Seluruh nabatiku digalinya, seperti tanpa sisa, selain lubang-lubang tergenang

Dirampasnya seluruh kenangan masa lalu

Aku meleleh

Aku melarut

Aku terjengkang

Aku telanjang

Aku pun tak terdefenisi

Aku tunduk pada takdirnya

Itulah ketakperdulian yang indah, karena aku tersakiti di ruang baru penuh imajinasi...

Dan kini aku terlahir menjadi manusia tolol yang paling bahagia

 

Karangploso 10 Nov 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun