Mohon tunggu...
Puisi

Pengarit Dililit

21 Januari 2016   23:09 Diperbarui: 21 Januari 2016   23:09 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gelegar Petir mencekik

Petani gentir, dengan massa paceklik

carut marut raut nasib rakyat yang menggelitik

diombang ambing rayuan tak menentu berita politik

 

jerit menjerit isak tangis pengarit

bermandikan air asin berasakan pahit

sesak napas leher dililit

merajut mimpi pengarit harapan yang kini dijahit

 

berjas rapi berdasi silihai berkelit

bermanis manis paras berseri bersuit

bersiul hobi mengebiri memasang kait

kait disebar politisi menuai benih dan menyebar bait

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun