Mohon tunggu...
I Ketut Mertamupu
I Ketut Mertamupu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang mahasiswa hukum, agama dan budaya . Pengamat sosial yang berpikir blak-blakan . Tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar. Situs Resmi : www.hukumhindu.or.id . blog : www.mertamupu.blogspot.com , FB:facebook.com/mertamupu\r\nContact person: merta_mupu@yahoo.com , Phone Number +6281916665553 , +6281246085553 . Motto gue dalam menulis "free think about everything".

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Celotehan Untuk Admin Kompasiana

31 Juli 2012   04:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:25 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_190710" align="aligncenter" width="334" caption="Logo Kompasiana (www.kompasiana.com)"][/caption]

Sudah hampir setahun menulis di kompasiana , sudah pastinya sudah banyak terjadi complain terhadap bang admin yang dimuliakan. Demikian juga sudah pastinya sering ditegur karena melanggar tatib.

Pada awalnya sebenernya saya ingin menuliskan isu-isu sara , apa mau dikata tulisan yang demikian akan cepat menghilang dari kompasiana karena dihapus atau didelete. Jadi akhirnya menulis sebatas wajar saja, masih banyak hal-hal yang lebih baik ditulis daripada menuliskan isu-isu sara. Apalagi tulisan pertama saya dikeroyok oleh banyak orang . tulisan pertama yang banyak pengunjung tetapi juga tulisan pertama yang dihapus admin. Oleh karena itu akhirnya saya harus berhati-hati dalam menulis , maka tak jarang andminlah yang menjadi tempat mengeluh.

Kali ini saya akan menuliskan celotehan saya terhadap admin kompasiana . akan ditulis yang penting penting saja. Mohon bantuan sahabat kompasiana untuk menjawab dan mengkoreksinya.

Tidak Terverifikasi

Yth Admin Kompasiana.. kalau boleh saya tahu, kenapa akun saya (akun kompasiana) belum terverifikasi, apa ada syarat tertentu?. (sudah dibalas)

Kenapa akun saya belum terverifikasi juga? padahal sudah kirim scan identitas berupa kartu pelajar. mohon verifikasinya. (November 2011), mulai November sudah terverifikasi.

Postingan Artikel dan Kategori

Kalau boleh saya tahu, postingan yang banyak pengunjung dibagaimanakan oleh admin? pertanyaan kedua, tulisan kategori apa yang seharusnya diupdate? apakah berbentuk berita ? ktiga, saya mau ganti e-mail gimana caranya? (December 2011) . sudah dijawab

Konten Tanpa Keterangan Sumber

Admin brekele.. anda bisa baca apa gak sih? tadi saya sudah mencantumkan sumber gambar (dengan mencantumkan link situs dimana saya mengambil gambar). (Sudah dibalas)

Catatan: Saya biasanya mencantumkan sumber gambar pada “image title”, sehingga keterangan gambar akan muncul ketika kursor diarahkan ke gambar. Tetapi sekarang sudah tidak dengan cara itu karena akan rugi karena selalu didelete oleh admin.

Admin Terlalu Ikut Campur

Yth.admin . Sebelumnya terima kasih atas menempatkan menu “kirim pesan ” disebelah kanan.

Jujur saya agak kecewa kepada admin karena admin terlalu banyak ikut campur atas tulisan saya. Banyak konten yang ada di tulisan saya di hapus, demikian juga tulisan pernah di hapus, sungguh hal itu membuat saya sangat kecewa. mohon diingat bahwa akun saya telah terverifikasi. akun terverifikasi akan bertanggung jawab atas apa yang telah ditulis. sehingga admin tidak perlu terlalu banyak ikut campur. jika akun seseorang belum terverifikasi wajar saja admin banyak ikut campur terhadap tulisan orang tersebut.

Satu lagi kritik saya. admin terlalu meperhatikan tulisan-tulisan dari wanita. tulisan lelaki meski isinya bagus jarang di masukan highlight. terima kasih. (11 July 2012 ).

Ctatan: Mungkin karena terlalu berambisi untuk menjadikan tulisan banyak pengunjung sehingga mengatakan admin terlalu memperhatikan tulisan seorang wanita, tetapi malah semakin jarang pengunjung. Kena karmanya melanggar ajaran agama (dilarang mengharap pahala , dilarang berkarya hanya karena ingin popular).

Admin Pengganggu

Behh.. untuk kesekian kalinya , Saudara (admin) mengotak-atik tulisan saya. kalau soal isi mungkin bukan masalah tetapi kategori yang paling menjengkelkan apabila dirubah, mengapa? dengan merubah kategori maka link yang saya sudah bagikan ke jejaring sosial maka akan berubah sehingga tautan tidak bisa di klik, alias link menjadi “not found”. saya menempatkan kategori sudah dipikirkan sebelumnya.

Pada tulisan terakhir, mengapa saya menenmpatkan pada kategori kejiwaan? tulisan seperti itu sangat erta kaitannya dengan kejiwaan dan keshatan serta pola pikir seseorang.

jadi admin jangan anggap remeh atas apa yang saya tulis dan kategorinya.

hai.. bang… komplain saya kenapa tidak ditanggapi yang sebelumnya?.. buktikan dong kapabilitas anda.

Admin Sentimen

entah menagapa akhir-akhir ini, tampaknya admin sentimen pada tulisan-tulisan saya, terkadang saya berpikir isinya menarik, kalau sudah berisi sloka kitab suci hindu , pasti tidak di HL. apa admin juga ikut-ikutan tidak bisa netral ya? maaf boss kalau saya sering komplain. Hehehe (july 2012).

Demikianlah beberapa celotehan saya untuk admin kompasiana yang dikirim ke inbox kompasiana. Kalau sering complain pasti juga sering ditegur .

Ada satu pertanyaan saya untuk admin yang belum tersampaikan. Pertama soal bentuk tulisan terutama “font” tulisan. Saya biasanya suka menggunakan tulisan bawaan dari MS.word namun admin sering merubahnya menjadi bentuk font yang ada di kompasiana. Mengapa admin harus menyesuaikan dengan bentuk font di kompasiana? Hal itu bisa dikatakan merendahkan seni menulis seseorang . kedua , admin sering merubah bentuk paragraph, saya yang menyukai tulisan Align text ‘justify’atau rata kanan rata kiri , admin malah menjadikan tulisan saya seperti artikel berita “rata kanan’. Apa memang ada aturan menulis di media online harus menggunakan rata kiri “align text lef”?

Semoga ada yang bisa membantu menjawab.

Tulisan Sebelumnya Islam, Sumber Konflik Antar Agama?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun