Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mimpi dalam Mimpi, Bagaimana Memaknainya?

1 Desember 2017   19:52 Diperbarui: 1 Desember 2017   20:04 47222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan mimpi kedua membuat saya penasaran, tetapi di satu sisi malu bertanya ke nenek M soalnya tidak ada hubungan keluarga. Saya memimpikan nenek M hanya karena ada ikatan batin dengan cucunya. Mimpi itu memang seringkali menggambarkan keluarga dari orang-orang yang kita sayangi meski tak ada hubungan keluarga. Tetapi sekitar sebulannya saya berkunjung ke rumah nenek M. 

Saya pura-pura bahwa sempat mendengar kabar dari seseorang bahwa nenek M jatuh sakit. Tetapi ternyata benar sempat sakit pinggang cukup parah hingga dibawa ke rumah sakit. Saya pun menjelaskan sakitnya itu disebabkan ada pamali di gedong dewa kembarnya, saya memberitahunya bahwa saya memimpikannya. Baik saya maupun beliau, tidak tahu pamali yang dimaksud.

Berdasarkan pengalaman itu dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa mimpi dalam mimpi sebagian bercerita apa adanya, sebagiannya lagi masih perlu penafsiran. Mimpi yang ada dalam mimpi merupakan bahasa simbol, sedangkan mimpi berikutnya terjemahannya, namun hanya sebagiannya saja. Pernah pula mimpi bertingkat hingga tiga tingkatan, tetapi terlalu panjang untuk diceritakan. Mimpinya bercerita tentang kerugian yang akan dialami keluarga saya dan cara mengurangi kerugian itu disuruh membuat suatu banten/ritual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun