Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesalahan dalam Menafsirkan Mimpi

12 Juni 2017   09:39 Diperbarui: 12 Juni 2017   10:06 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menafsirkan mimpi itu gampang-gampang susah. Acap kali mimpi yang seakan bermakna buruk namun ternyata bermakna baik atau sebaliknya. Ada berbagai faktor yang menyebabkan hal itu terjadi, seperti misalnya kita terlalu berpaku pada mimpi terdahulu: 'dulu saya mimpi begitu, yang terjadi hal begini'. Ketika kita mengalami mimpi serupa, kita cenderung memaknainya sama, padahal belum tentu maknanya sama.

Beda hari mimpinya, beda juga maknanya, dan juga beda sedikit saja kronologi mimpinya akan berbeda juga maknanya. Umpamanya; mimpi gigi geraham tanggal. Lalu gigi itu dicoba dipasang lagi, dan belum berhasil memasangnya namun keburu bangun. Kalau tidak jeli memaknainya pasti kita menduga akan ada keluarga yang sudah tua akan meninggal. Padahal bila mimpi gigi tanggal lalu berusaha dipasang dan belum berhasil memasangnya kembali namun keburu bangun, hal itu maknanya akan ada keluarga yang sakit dan akan sembuh setelah ada upaya mengobatinya, baik secara medis maupun non medis. Usaha yang dilakukan dalam mimpi seringkali tidak sampai selesai namun maknanya sudah selesai.

Contoh lain: mimpi gigi tanggal di tepi jalan, lalu melihat iring-iringan orang mengusung jenazah. Bila kita berpedoman pada mimpi secara umum, hal itu pasti kita maknai akan ada keluarga yang meninggal, apalagi disertai iring-iringan jenazah. Lebih meyakinkan bahwa itu pertanda akan ada kematian, padahal bila mimpi demikian maknanya akan ada keluarga yang akan sakit disebabkan oleh pemali ataupun 'kaletehan' di pekarangan. Mimpi melihat mayat pertanda kaletehan, bisa juga pertanda ada pemali. Bila mimpi memegang mayat berulat barulah bermakna mendapat rejeki.

Faktor lain yang menyebabkan salah menafsirkan mimpi akibat kita terlalu terbawa perasaan, terutama soal asmara. Umpamanya seperti mimpi berikut: Berada di tegalan di sebelah barat daya rumah lama (kembali ke masa kecil, aslinya rumah sudah tidak ada). Di tempat itu bersama Dewi, Gede Manik, dan bapa Penpen (om saya). Mereka memetik daun ketela rambat (sela). Sedangkan saya memetik daun bayam mau dipakai sayur (don bayem anggen jukut). Setelah selesai memetik daun ketela mereka hendak pergi ke rumahnya ke arah selatan. Lalu om saya mendekatiku.

 'Om, apakah di sebelah utara masih ada daun bayam?' Tanyaku.

 'Oh masih ada. Malah lebih bagus yang disitu' ujarnya. Lalu mereka pergi. Sedangkan saya pergi ke kandang sapi di arah utara, diikuti Dewi. Saya masuk ke kandang sapinya, disana hanya ada seekor sapi padahal seharusnya berisi dua ekor.

 Mimpi itu awalnya saya maknai begini: memetik daun ketela artinya ala (buruk). yang memetik Gede Manik, bersama Dewi. Saya menduga akan datang hal buruk yaitu Dewi (gadis yang disayangi) akan dinikahi oleh Gede (cowok yang diajak memperebutkan Dewi). Tetapi karena saya memetik daun bayem mau dipakai sayur (don bayem anggen JUKut). Saya maknai hal buruk itu masih bisa dikendalikan: Juuk (ditangkap). Cara mengendalikannya yaitu dengan membuat suatu ritual untuk saya. Makna itu diambil dari melihat seekor sapi. Sapi atau sampi ngaran sampian, sampian ngaran banten atau ritual. Kalau tidak begitu maka tak urung akan kehilangan Dewi. Meski kehilangan Dewi namun saya menduga dewa masih menyediakan gadis yang lebih baik dari Dewi, gadis itu dari arah utara. Hal itu saya maknai dari kronologi di sebelah utara masih ada daun bayam yang lebih bagus.

 Sungguh mimpi tersebut membuat saya sedih, bahkan bikin dada terasa sesak saking takut kehilangan Dewi. Seringkali kita salah mengartikan mimpi akibat terlalu terbawa perasaan sehingga menyimpang dari maksud sebenarnya. Namun setelah saya renungkan secara berulang barulah berhasil memecahkan maknanya, yaitu:

Hal buruk mau diambil dewa (dewi) dan dewa mau memberi rejeki yang baik tetapi hal buruk itu harus ditangkap dengan membuat suatu ritual. Makna itu diambil dari kata sandi sebagai berikut:

 -Memetik ketela: memetik hal buruk

 -Dewi artinya Dewa

 -Bapa Penpen dan Gede Manik artinya menpenin manik gede (menimbun rejeki yang bagus)

 -Ngalih bayem anggen jukut artinya alih anggen ngejuk (dipakai untuk menangkap).

 -Menangkap hal buruknya pakai ritual, diambil dari makna sapi atau sampi artinya sampian atau banten atau ritual

Berdasarkan makna itu, lalu keluarga saya membuat ritual kecil-kecilan di tegalan itu karena mau menanam bawang merah, dan bersyukur tanaman bawang merahnya saat dipanen umbinya besar-besar (maniknya gede). Bila mimpi berhasil diterjemahkan dan mau melakukan petunjuk-Nya seringkali kita bisa terhindar dari kerugian.

Yang paling sering membuat kita keliru menterjemahkan mimpi akibat kurang dalam menggali maknanya, dan tentunya membuat hati kita gundah. Berikut contoh mimpi yang kurang dalam menggali maknanya:

Saya bersama bapak saya (guru) berada di tenggara rumah, yaitu di tegalan Guru Nas (om saya), mau menebang pohon. Meski berada di tegalan omnya namun saya merasa tegalan itu milik saya.

 Pohon pertama yang saya tumbangkan yaitu kayu Cempinis yang masih muda. Setelah berhasil menebang satu pohon, mau lagi menebangnya agar lebih banyak dapat uang. Mau nenebangnya pakai gergaji besar, gergaji ini berisi tulisan 'Metar' (salah eja dari kata Merta), saya menganggap tulisan itu mau menulis nama saya namun salah tulisannya. Seharusnya 'Merta'. Saya perhatikan lagi gergaji itu, ada lagi tulisan panjang aksara Bali. Ingatnya yang menulis pada gergaji itu Guru Budi karena waktu ini gergaji itu sempat dipinjamnya.

 Di kejauhan, saya melihat bapak saya sudah mau menebang pohon lagi, pohon yang mau ditebang besar sekali, pohon canging (dap-dap): pohon berduri. Sebelum ditebang, pohon kecil yang menghalangi ditumbangkannya.

 Mimpi di atas awalnya saya anggap mimpi buruk karena mimpi menumbangkan kayu artinya hal baik (ayu) tumbang. Jadi saya maknai akan ada keluarga yang akan tertimpa musibah, bisa jadi orang yang masih kecil, muda, dan sudah tua karena kayu yang ditumbangkan yaitu kayu kecil, muda, dan besar. Kemungkinan kekuarga om saya.

 Risau juga gara-gara mimpi seperti itu, namun kerisauan itu tak lama. Saya renungkan kembali secara detail sebagai berikut:

 - Guru Nas: Bhatara Hyang Guru ngemaang Nunas (Tuhan memberi anugerah)

 - Kayu cempinis ditumbangkan: Hal buruk telah berakhir (finish)

 - Tulisan pada gergaji 'Metar', seharusnya ditulis Merta (nama saya). Merta artinya rejeki atau harta atau kekayaan.

 - Menumbangkan kayu kecil: masih ada rintangan kecil yang harus dihilangkan

 - Menumbangkan kayu dapdap (kayu berduri): akan mendapat rejeki (boga dateng). Menurut primbon Bali menumbangkan kayu dadap bermakna boga dateng.

Bila dirangkai kata sandi dan bahasa simbol mimpinya maka mimpi tersebut bermakna Bhatara Hyang Guru melimpahkan rejeki (merta) dan mengakhiri penderitaan, namun sebelum berhasil mendapatkan rejeki yang lebih baik akan mendapat rintangan kecil.

Mimpi tersebut mengarah ke keluarga saya meski dalam mimpi berada di tegalan omnya karena dalam mimpi tegalan itu ingatnya milik saya. Apabila dalam mimpi ingatnya milik om saya, maka mimpi itu mengarah ke om saya, dengan kata lain mimpi itu menggambarkan apa yang akan terjadi pada keluarga omnya. Disitu kita perlu hati-hati menafsirkan mimpi. Seringkali kita menduga akan terjadi suatu hal pada orang lain yang hadir dalam mimpi padahal mimpi itu akan terjadi pada kita sendiri. Bersyukur bila mimpi baik, bagaimana kalau hal buruk?

 Saya mimpi tersebut setelah keluarga saya melaksanakan banten penyapuh rumah berdasarkan petunjuk mimpi juga, petunjuk dari Bhatara Hyang Guru. Sudah berulang kali petunjuknya itu datang namun tak pernah dituruti bapak saya. Baru dituruti setelah mendapat penderitaan berulang kali; jatuh sakit silih berganti, mengalami kerugian dalam usaha, dsb. Entah kebetulan atau tidak, setelah dituruti petunjuk-Nya tak ada yang jatuh sakit lagi, rejeki mulai membaik.

 Setelah sering mengalami mimpi dan mencoba memaknainya, entah mimpi yang bermakna baik ataupun buruk, saya mencoba mengamati perbedaan antara mimpi yang bermakna baik maupun mimpi yang bermakna buruk. Ternyata ada pembeda antara mimpi buruk dan mimpi baik. Perbedaan itu terlihat pada saat kita baru tersadar dari mimpi atau saat terbangun dari mimpi. Apabila saat terbangun dari mimpi kita langsung ingat detail kronologi mimpinya maka mimpi itu pertanda mimpi buruk, bisa juga mimpi itu baru sebatas peringatan. Sedangkan apabila kita lupa dengan kronologi mimpinya saat tersadar dari mimpi maka hal itu pertanda mimpi bermakna baik. Kita baru ingat kronologinya beberapa menit kemudian, misalnya baru ingat beberapa menit setelah terbangun, lalu kronologinya muncul secara lengkap dan tidak mudah lupa dari ingatan.

 Kalau pernah mimpi bermakna baik pasti pernah mengalami kebingungan saat terbangun, 'Kok saya terbangun ya? Kenapa ya?' Lalu kita ingat samar-samar bahwa kita terbangun sehabis mimpi, 'Perasaan saya tadi mimpi, mimpi apa ya?' Bertanya-tanya dalam hati. Lalu muncullah dari ingatan kronologi mimpinya.

 Sayangnya kita jarang mengalami hal demikian sebab mimpi kita sebagian besar bermakna buruk dan baik (tidak akan terjadi apa-apa di kenyataan karena biasanya baru peringatan), sebagiannya lagi mimpi bermakna buruk, hal ini biasanya menimbulkan perasaan tak enak. Dan hanya sebagian kecil bermakna baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun