Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Penglihatan Indra Keenam dengan Simbol

11 Juni 2017   22:18 Diperbarui: 12 Juni 2017   08:31 2581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sanghyang Panca Maha Bhuta merupakan dewa sekaligus bhuta; dewa ya, bhuta ya. Dialah yang selalu menjaga kita sejak dalam kandungan hingga kita meninggal. Namun ketika kita kembali ke dunia asal (alam baka) justru dialah yang menghakimi kita; menimpakan hukuman atau pun memberi kita pahala surgawi. Ketika kita meninggal, Sanghyang Panca Maha Bhuta bernama: Sang Suratma (malaikat yang menulis baik-buruknya perbuatan), Sang Jogormanik (malaikat pembantai sang roh), Sang Mahakala (rajanya penghancur kejahatan), dan Sang Dorakala. Diri sendiri bernama Sang Manjing. Apabila sudah melakukan upacara di dunia ini selesai, catur sanak itu berganti nama; Siwa, Sada Siwa, Paramasiwa, dan Suniasiwa. Diri sendiri bernama Ratna Kusuma.

Apabila berkeinginan memohon kehadiran Sanghyang Panca Maha Bhuta dapat dilakukan pemujaan menggunakan Sarana 'Pucuk Bang' ditaruh pada canang sari. Boleh juga disuntingkan di atas kepala, bila hendak bepergian. Japa mantranya sebagai berikut:

Ih, Ratu Ngurah Tangkeb Langit, munggah ta ring kulit. Ratu wayan tebeng, munggah ta ring getih. Ratu Made Jelawung, munggah ta ring isi. Ratu Nyoman Sakti Pengadangan, munggah ta ring uat. Ratu Ketut Petung, munggah ta ring jajah. Aja lali sira asanak ring hulun, apan hulun tan lali astiti bhakti ring sira. Wehang hulun panugrahan sakti sidi ngucap. Om, windu sida rasya muka, angamet sarining merta kesuma namah swaha, Om.

Lakukan doa tersebut dengan sikap yoga samadhi, bersila. Mantra itu dapat digunakan untuk mengundang saudara empat agar kita dilindungi dari rasa takut, marabahaya, disembuhkan dari penyakit, menumbuhkan rasa percaya diri. Untuk tujuan tertentu menggunakan mantra tertentu pula, disertai ritual khusus. Hal tersebut dapat menjadikan kita terhindar dari penyakit (terutama akibat ulah manusia), bahaya, ataupun bisa membuat kita sidhi. Oleh karena itu tidak dibenarkan menyalahgunakannya, bisa menyebabkan gila, pendek umur,dlsb. Aja wera!

Bahan bacaan:
 Kanda Pat Sari
 AUM Upacara Manusa Yadnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun