Umumnya kita memimpikan seseorang apabila ada hubungan emosional atau ikatan batin, baik berdasarkan kekeluargaan  maupun adanya hubungan cinta. Tak jarang kita merasa heran, kenapa bisa memimpikan orang yang tidak begitu ada hubungan emosional. Kenapa orang tersebut bisa hadir dalam mimpi kita?
Secara sederhana, orang yang hadir dalam mimpi dibagi menjadi dua golongan; orang tak dikenal dan orang yang dikenal. Orang tak dikenal simbol mahkluk gaib, seperti pisaca-pisaci, sang wengi (jero gede, jero sedahan, jin), Dewa Hyang (leluhur), bahkan Sesuunan (dewata). Apabila yang hadir  dalam mimpi orang yang sama sekali tak dikenal dan tidak merasa kerabat, biasanya simbol sang Wengi. Kadang kita ditolong, diberikan sesuatu. Tak jarang pula diajak bertarung mati-matian. Mahkluk gaib jenis ini setara kedudukannya dengan manusia; ada yang baik suka menolong manusia, banyak pula yang jahat. Rumahnya di tempat-tempat keramat seperti batu, jurang, pohon. Oleh sebab itu di Bali banyak kita temukan Tugu atau Palinggih di tempat-tempat keramat dan diberikan sesajen, tujuannya untuk nyomia (mengubah energi negatif menjadi energi positif, kekuatan jahat menjadi kekuatan baik), bukan untuk menyembah. Itu sebabnya bila mempersembahkan banten (upakara, sesajen) di tempat keramat bukan 'nyumbah' tapi 'ngayabang'. Dengan cara itu, kita tidak diganggunya. Kita memperlakukan mereka dengan konsep persaudaraan, bukan dengan permusuhan.
Bila leluhur hadir ke dalam mimpi, biasanya beliau datang sebagai kerabat namun tidak kita ketahui namanya, ini juga pertanda yang hadir ke dalam mimpi adalah leluhur yang sudah tinggi kedudukannya atau leluhur yang sudah jauh. Namun apabila leluhur yang masih dikenal namanya, itu berarti leluhur yang masih dekat yang pernah kita temui dalam hidupnya; misalnya kumpi/kompyang (ayahnya kakek). Kehadiran orang yang telah meninggal yang kita kenal datang ke dalam mimpi biasanya pertanda akan ada keluarga yang akan meninggal atau sakit. Kehadiranya melambangkan menjemput keluarganya. Selain itu kehadiranya pertanda ada kendala di alam sana sehingga anak cucunya diberikan penderitaan.Â
Bilamana yang hadir wanita, pertanda akan ada keluarga dari pihak perempuan yang akan meninggal atau sakit. Demikian pula bila yang hadir ke dalam mimpi laki-laki itu pertanda akan ada kematian di keluarga laki-laki. Bisa juga yang akan meninggal keluarga dari orang yang dimimpikan tersebut.
Dua bulan sebelumnya saya pernah memimpikan sepupu dari keluarga pihak perempuan yang telah tiada, meninggal waktu SMK. Dalam mimpi itu saya melihat dia pulang dari sekolah, bertemu dekat rumah paman saya, lalu dia hendak mengajak saya pulang.
 'Bli, maih mulih ajak tiang' (Kakak, mari kita pulang sama aku).
 'Maluan ba mah, bli durian' (Duluan aja dah, kakak belakangan).
Sempat bertanya-tanya dalam hati, siapa akan meninggal kok mimpi didatangi sepupu yang telah meninggal. Saya kira paman saya mau meninggal, malahan sembuh dari sakitnya. Namun yang terjadi kemudin kakek dia yang meninggal; kakek dari keluarga ibunya.
Tanda-tanda akan kematian seseorang memang jauh-jauh hari baru bisa terbukti. Berdasarkan uraian kitab Siva purana, tanda-tanda kematian seseorang dapat dikenali tiga atau dua bulan menjelang kematian. Dalam ajaran Islam tanda-tanda kematian 'Sakaratul maut' seseorang bisa dikenali 100 hari menjelang kematian oleh mereka yang akan meninggal.
Kehadiran orang yang tak dikenal ke dalam mimpi juga pertanda kehadiran dewata (sesuunan). Biasanya beliau hadir sebagai orang asing (turis). Seringkali hadir sebagai Sulinggih atau orang suci. Apabila Bhatara Kawitan yang hadir ke dalam mimpi biasanya hadir seagai orang suci atau sulinggih yang kita kenal.Â
Saya pernah mimpi melihat sesuunan dengan simbol turis, untuk menafsirkannya pun baru dua hari setelah mimpi mampu terpecahkan teka-teki mimpinya. Itu pun bapak saya yang berhasil memecahkan rahasia dari mimpi saya. Mimpinya sebagai berikut;